Sabtu, 22 Maret 2014

2 Warga Kalijodo Terjangkit HIV



2 Warga Kalijodo Terjangkit HIV


Puskesmas Kecamatan Tambora menyebut dua warganya terjangkit virus HIV/AIDS. Keduanya yakni seorang wanita pekerja seks komersil (PSK) dan seorang pria homo seksual yang bekerja dan tinggal di kawasan Kalijodo.

"Dalam pemeriksaan darah dan tes urine, keduanya diketahui terjangkit HIV/AIDS. Pemeriksaan sendiri dilakukan dalam rentang Januari - Februari 2014," ujar dr Nurlaila, Kepala Konseling Klinik Cinta Puskesmas Tambora, Sabtu (22/3).

Saat ini, kata Nurlaila, kedua orang tersebut dalam pengawasan Puskesmas Tambora guna mencegah penyebaran virus HIV/AIDS, khususnya di kawasan Kecamatan Tambora.

Dari data yang dimiliki, sambung Nurlaila, dalam satu tahun terakhir setidaknya terdapat 26 orang yang terjangkit penyakit kelamin akibat seks bebas, 4 orang positif HIV dan 7 orang menderita penyakit spilis.

Untuk itu, kata Nurlaila, pihaknya selalu mengadakan monitoring dan penyuluhan bagi para PSK di kawasan Kalijodo. Hanya saja, Nurlaila menyangkan ulah dari para PSK yang kerap tidak peduli atau bahkan kabur saat sosialisasi tentang HIV/AIDS digelar. "Kalau kami periksa mereka cenderung kabur dan tidak peduli, jadi agak sulit juga kita untuk memantau penularan virus HIV di Kalijodo," tandasnya.

Camat Tambora, Yusuf Burhan menuturkan, wajar saja jika di Kalijodo ditemukan banyak penyakit menular karena wilayah tersebut memang tempat prostitusi. "Kami selalu berupaya mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS berkoordinasi dengan puskesmas dan pihak terkait lainnya,"


Sumber: berita jakarta

Kondisi Iqbal Terus Membaik



Kondisi Iqbal Terus Membaik


Setelah dirawat hampir sepekan di RSUD Koja, kesehatan Iqbal (3,5) yang menjadi korban penculikan dan kekerasan kini kondisinya semakin membaik. Saat ini Iqbal telah siuman dan mampu merespons komunikasi.

Meski kondisinya belum pulih 100 persen, pihak rumah sakit menyatakan Iqbal sudah melewati fase kritis. Luka memar yag dialaminya pun kini dalam proses pembersihan. Sedangkan luka dalam yang sempat dikhawatirkan keluarganya

Luka luar dan memar akibat penyiksaan sudah dalam proses pembersihan. Sedangkan luka dalam yang dikhawatirkan oleh pihak keluarga, ternyata tidak ada. "Alhamdulillah kondisinya semakin membaik. Terimakasih atas doa dari masyarakat dan pelayanan d RSUD Koja. Iqbal juga sudah bisa senyum, tapi dia sangat merindukan ibunya," ujar Ira (38), salah satu anggota keluarga yang menemani Iqbal, Sabtu (22/3).

Dikatakan Ira, sosok ibunya kini sangat ditunggu kehadirannya. Hal ini untuk pemulihan psikis Iqbal yag sebelumnya menjadi korban kekerasan dan penculikan. "Iqbal sangat merindukan sosok ibunya, Novianti. Tapi sayang hingga kini belum ditemukan," tambah Ira.

dr Dewi Iriani, dokter yang merawat Iqbal menuturkan, saat kali pertama tiba di rumah sakit, kondisi Iqbal sangat memprihatinkan. Selain mengalami memar dan luka di hampir sekujur tubuh, Iqbal juga mengalami trauma psikologis.

Secara medis, tambah Dewi, luka fisik bagian luar sudah hampir pulih. Kesadarannya pun terus membaik. "Dia sudah bisa tertawa, menangis dan meneguk minuman sendiri. Yang kita takutkan adanya luka dalam, tapi setelah dilakukan pemeriksaan ternyata tidak ada," tandasnya.

Pihaknya, kata Dewi, masih mengkhawatirkan tumbuh kembang psikologgis Iqbal akibat trauma yang dialami. Sehingga lingkungan yang aman dan nyaman terutama kehadiran ibunya sangat dibutuhkan untuk memulihkan psikologis Iqbal ke depan.


Sumber: berita jakarta