Rabu, 05 Maret 2014

Gudang Amunisi Kopaska Meledak


Gudang Amunisi Kopaska Meledak

Gudang amunisi Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL di Pondok Dayung, Pelabuhan Tanjung Priok meledak, Rabu (5/3). Suara ledakan itu cukup keras hingga terdengar sampai radius 1-2 kilometer.

Deni (32), salah seorang anak buah kapal (ABK) Kapal tug boat Pelita 3, mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 11.00 tadi. Dirinya yang tengah menunggu kapal yang tengah diperbaiki di Galangan 1 PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, sempat mengira ledakan berasal dari salah satu tabung gas di galangan yang terletak di seberang lokasi.

"Saya kira ada tabung yang meledak makanya kita langsung lari keluar. Begitu keluar, saya melihat asap hitam membumbung tinggi dari arah Pondok Dayung," ujarnya.

Kejadian ini mengakibatkan seorang Anggota Ditpol Air Polda Metro Jaya, Iptu Isak, mengalami luka di bagian tangan dan kaki kanannya akibat terkena batu. Korban yang tengah berada di kawasan gudang di seberang lokasi sempat terhempas karena ledakan.

"Saya lagi berdiri, tiba-tiba ada suara dentuman kencang dan badan saya serasa terdorong. Tidak lama tangan dan kaki tertimpa batu," ucapnya.

Kepala Syahbandar Tanjung Priok, Arifin Soenardjo, membenarkan telah terjadi ledakan di dalam area pelabuhan. Ledakan tepatnya terjadi di Gudang amunisi Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL di Pondok Dayung.

"Kita belum dapat mengetahui kerugian dan jumlah korban karena itu berada di wilayah TNI AL. Tapi bisa kita pastikan, aktivitas pelabuhan tidak terganggu. Layanan seperti terminal peti kemas dan penumpang berjalan normal," ungkapnya.

Anggota Polda Metro Jaya yang bertugas di lokasi, Bripda Rian, mengatakan korban luka mencapai 44 orang. "Dari perhitungan saya ada 44 orang yang sudah dievakuasi. Kalau untuk korban meninggal tidak ada,"


Sumber: berita jakarta

1 Korban Ledakan Gudang Amunisi Meninggal


Ledakan gudang amunisi ringan milik Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Kawasan Armada Barang Agkatan Laut, Pondok Dayung, Jakarta Utara memakan korban jiwa. Seorang diketahui tewas dan puluhan lainnya masih menjalani perawatan di RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat.

"Kami sangat prihatin karena Sertu Iman S meninggal dunia. Dan ada satu yang saat ini dirawat intensif di ICU Serka Midi, mohon doa agar jangan bertambah lagi korban jiwa," ujar Laksamana Muda Iskandar Sitompul, Kapuspen TNI, Rabu (5/3).

Dikatakan Iskandar, Sertu Iman S berasal dari Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal-kapal Lantamal Barat. Sementara yang masih kritis di ICU Serka Midi juga anggota dibagian yang sama.

Menurut Iskandar, korban akibat ledakan yang terjadi rata-rata mengalami luka bakar. Namun ada pula yang terkena pecahan genting, kayu kusen, dan kaca. "Tim investigasi sudah bekerja di lapangan agar semua permasalahan ini bisa terjawab," kata Iskandar.

Sementara itu, Wakil Kepala Bintara Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr Mintohardjo, Syarief Hidayat menambahkan, seluruh korban mengalami multiple trauma dalam. Sehingga perlu dilakukan observasi lanjutan untuk luka yang dialami para korban.

Untuk korban meninggal, lanjut Hidayat, harus dilakukan visum lanjutan. Dari pemeriksaan awal, korban meninggal akibat luka dalam dan luka bakar dibeberapa area tubuh. "Untuk Serka Midi mengalami masalah disaluran pernapasan, jadi diperlukan alat khusus di ICCU. Dan ada satu orang kena proyektil tapi tidak bahaya, kena organ vital, proyektilnya akan kita angkat," ungkapnya.

Dari data sementara, terdapat 87 orang yang menjadi korban ledakan tersebut. Dan dari jumlah tersebut 15 menjalani rawat jalan, sementara 72 orang lainnya tersebar di RS Pelabuhan Tanjung Priok, RS Koja, serta RSAL Dr Mintohardjo.


Sumber: berita jakarta

Bus Cina Karatan, DKI Lirik Produk Swedia


Imbas ditemukannya sejumlah bus berkarat buatan Cina, membuat Pemprov DKI kapok membeli bus asal negeri Tirai Bambu tersebut. Rencananya, Pemprov DKI akan beralih menggunakan mesin merek Scania atau Mercedez Benz dan bodi bus dirakit di dalam negeri untuk memenuhi kekurangan angkutan massal di ibu kota.

"Rakit dalam negeri di Astra. Kita mau menggunakan Scania yang bahannya aluminium. Jadi bisa dipakai 10-20 tahun, jatuhnya lebih murah," kata Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rabu (5/3).

Mantan anggota Komisi II DPR itu mengatakan, rencana pembelian armada bus saat ini masih dalam tahap perencanaan. Perkiraan harga bus buatan Swedia (Scania) berkisar antara Rp 4,7 miliar hingga Rp 4,8 miliar per unit, untuk jenis bus gandeng. "Memang harganya lebih mahal dari bus buatan Cina, tapi kualitasnya lebih terjamin," ungkapnya.

Namun, Basuki mengaku masih khawatir jika terjadi lagi kecurangan oleh oknum tidak bertanggung jawab dalam pengadaan bus. "Bisa saja oknum tersebut menurunkan satuan kualitas bus. Kalau itu terjadi, lebih baik tidak usah beli bus sampai tunggu perubahan, tegasnya.

Sekadar diketahui Pemprov DKI pada tahun 2014 akan melakukan pengadaan bus dalam jumlah besar. Rencananya, Pemprov DKI akan membeli 4.000 bus yang terdiri dari 1.000 bus Transjakarta dan 3.000 bus sedang dengan alokasi anggaran sebesar Rp 5 triliun.


Sumber: berita jakarta