Jumat, 07 Maret 2014

Basuki Naik Sepeda Dari Pluit Ke Balaikota



Basuki Naik Sepeda Dari Pluit Ke Balaikota



Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama naik sepeda dari kediaman di kawasan Pantai Mutiara, Pluit menuju kantor di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (7/3).

Kegiatan bersepeda pertama kali yang dilakukan oleh Basuki merupakan kewajiban yang berlaku bagi seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI setiap hari Jumat di awal bulan.

Mantan Bupati Belitung Timur ini didampingi lima pegawai pribadinya berangkat dari kediaman pada pukul 05.40 WIB dan tiba di Balaikota pukul 06.40 WIB.

Selama dalam perjalanan, Basuki juga sempat menghentikan laju sepeda untuk bercengkrama dengan sejumlah warga.

Setiba di Balaikota, ia pun langsung masuk ruang kerja untuk mandi dan sarapan.

Basuki mengaku sengaja tidak memberitahukan awak media perihal keinginannya berangkat ke kantor dengan sepeda. "Saya sengaja tidak mau kasih tahu. Nanti kalau ramai media, laju sepeda saya terhambat," ungkapnya.

Basuki juga mengakui sepeda yang dipakai merupakan pemberian dari perusahaan produsen sepeda dan sudah didaftarkan sebagai aset milik Pemprov DKI. "Itu (gratifikasi) kalau dia ngasihnya ke saya. Makanya saya nggak mau. Nanti malah jadi gratifikasi. Aset sepeda didaftarkan dulu, baru saya pakai," jelasnya.

Sekadar diketahui, sebanyak 10 sepeda yang didominasi warna merah dan putih diterima oleh Pemprov DKI pada Selasa (4/3). Khusus sepeda yang dipakai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI di salah satu batang sepeda diberi label nama `Joko Widodo` dan `Basuki T Purnama`

Sesuai Instruksi Gubernur (Ingub) DKI No 105 tahun 2013 bahwasanya hari ini adalah hari tanpa kendaraan pribadi untuk seluruh PNS DKI. Pada bulan Februari lalu, Basuki memilih menumpangi bus BKTB PIK-Monas menuju Balaikota.




Sumber: berita jakarta

24 PMKS Terjaring Razia Di Jakbar


Upaya penertiban terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Di Jakarta Barat, sepanjang Februari 2014, sebanyak 24 PMKS terjaring razia yang digelar Sudin Sosial setempat. Jumlah tersebut menurun jika dibanding periode yang sama tahun 2013 lalu.

Kepala Sudin Sosial Jakarta Barat, Ika Yuli Rahayu mengatakan, ke-24 PMKS yang terjaring itu terdiri dari, 16 gelandangan, 3 psikotik, 2 pemulung dan 3 pengemis. "Selama Februari 2014 kami menjaring 24 PMKS," ujar Ika, Jumat (7/3).

Dikatakan Ika, untuk bulan Januari, pihaknya tidak menggelar razia PMKS lantaran tengah fokus membantu korban banjir.

Mengenai penurunan jumlah PMKS yang diamankan pada Februari tahun ini, dikatakan Ika, kemuingkinan disebabkan gencarnya razia yang dilakukan sehingga para PMKS tidak berani secara terang-terangan berkeliaran di jalan.

Adapun daerah rawan PMKS di Jakarta Barat diantaranya, kolong tol JORR W1, perempatan lampu merah Cengkareng dan flyover Grogol. "Kami juga telah melakukan pembinaan dan memulangkan sebanyak 767 PMKS ke kampung halamannya masing-masing pada tahun 2013 lalu,"


Sumber: berita jakarta