Minggu, 19 Januari 2014

Download Aplikasi Beritanya Jakarta Untuk Android

                   Download Aplikasi Beritanya Jakarta Untuk Android

                                                   download disini

5 Kecamatan di Jaktim Terendam

Akibat meluapnya tiga sungai yaitu Sungai Ciliwung, Sungai Sunter dan Sungai Cipinang, sebanyak 5 kecamatan di Jakarta Timur terendam banjir. Masing-masing yaitu Kecamatan Jatinegara, Kramat Jati, Pasar Rebo, Makasar dan Cakung. Banjir juga melumpuhkan sejumlah akses jalan, karena badan jalan telah berubah menjadi genangan.

Selain merendam ribuan rumah di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, banjir juga melumpuhkan Jl Jatinegara Barat. Sebanyak 3.787 warga telah mengungsi ke sejumlah tempat yaitu, Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Gereja Okoinonia, Masjid At Tawabin, RS Hermina, Sekolah Santa Maria, kantor kelurahan dan sebagainya.




Jl Jatinegara Barat, sudah digenangi air sejak tadi malam sekitar pukul 24.00 dan hingga siang ini ketinggian air mencapai 60 sentimeter. Saat ini, lalulintas telah dialihkan melalui Jl Jatinegara Timur, untuk menuju Jl Matraman. Demikian halnya Jl Otista Raya, lumpuh akibat diterjang banjir dengan ketinggian 50 sentimeter. Kondisi serupa juga terjadi di Jl Pusdiklat Depnaker Makasar.

Berdasarkan data di Kelurahan Kampung Melayu, warga mengungsi di beberapa titik. Yakni di tenda yang dibangun di Jl Jatinegara Barat sebanyak 863 jiwa, kantor Sudinkes Jakarta Timur 963 jiwa, GOR Jakarta Timur 566 jiwa. Kemudian di Kelurahan Kampung Melayu 224 jiwa, SDN 01 Kampung Melayu 129 jiwa,  Masjid At-Tawabin 101 jiwa, RS Hermina 183 jiwa, Gereja Okoinonia 305 jiwa, SMPN 26 sebanyak 157 jiwa dan di Pos RW 03 ada 86 jiwa. Kemudian di Mushalla Khairul Anam 75 jiwa dan di gedung SDN Balimester 02 sebanyak 135 jiwa.

Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu mengatakan, saat ini ketinggian air dari Ciliwung berkisar 40-450 sentimeter. "Warga sudah kita ungsikan sejak kemarin sore hingga tadi malam. Karena semalam masih ada warga yang memilih bertahan di rumah, akhirnya kita evakuasi paksa demi keselamatan warga," ujar Bambang, Sabtu (18/1).

Di Kecamatan Makasar, banjir hampir terjadi di lima kelurahan yakni, Kelurahan Makasar, Kebon Pala, Halim Perdana Kusuma, Pinang Ranti dan Cipinang Melayu. Jumlah warga yang terkena dampak pun mencapai ribuan. Tercatat di Kelurahan Cipinang Melayu ada 540 jiwa, Makasar 320 jiwa. Kemudian di Kelurahan Pinangranti 72 jiwa, Halim Perdana Kusuma 81 jiwa dan Kebon Pala 1.000 jiwa.

"Namun, tidak ada warga mengungsi. Banjir ini akibat luapan dari Kali Cipinang dan Kali Sunter," kata Ary Sonjaya, Camat Makasar.

Pihaknya juga mendapatkan bantuan dari Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Bantuan tersebut untuk korban banjir di Kelurahan Makasar berupa 25 karung beras yang totalnya sebanyak 1 ton. Kemudian 3 dus buku tulis atau 24 lusin dan sejumlah peralatan tulis lainnya.

Di Kecamatan Pasar Rebo, banjir terjadi di lima kelurahan. Yakni Kelurahan Pekayon, banjir setinggi 50-100 sentimeter, luapan dari Kali Cipinang. Yakni di RT 02, 04, 05 dan 10 RW 07. Akibatnya 55 kepala keluarga (KK) atau 95 jiwa terkena dampaknya. Kemudian di RT 13/09 sebanyak 15 KK atau 35 jiwa. Hal ini akibat luapan dari Situ Pedongkelan dengan ketinggian 60 sentimeter.

Di Kelurahan Kalisari, banjir terdapat di RT 05, 06 RW 11. Sedikitnya ada 50 KK atau 218 jiwa yang terkena dampaknya. Kemudian di RT 06/03 sebanyak 30 KK atau 72 jiwa. Ketinggian genangan berkisar 40-70 sentimeter.

Selanjutnya di Kelurahan Cijantung, banjir terdapat di RT 06/10. Di Kelurahan Baru terdapat di RW 06, sebanyak 10 KK atau 31 jiwa dengan ketinggian air sekitar 40 sentimeter. Selain itu di Kelurahan Gedong terdapat di RT 04/02, RT 01/11 dan RT 01/03 yang seluruhnya sebanyak 25 KK atau 65 jiwa. Ketinggian air mencapai 150 sentimeter.

"Namun sejauh ini tidak ada warga mengungsi. Karena air ini terus melintas ke dataran lebih rendah di wilayah lain. Korban banjir juga mendapatkan bantuan makanan dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur. Bahkan, Gubernur DKI juga memberikan bantuan beras dan peralatan sekolah bagi korban banjir," ucap Wahyu Supriyatna, Camat Pasar Rebo.

Di Kecamatan Cakung, banjir terjadi di enam kelurahan. Masing-masing di Kelurahan Pulogebang terdapat di lima RW. Akibatnya 210 KK harus mengungsi. Ketinggian air berkisar 40-100 sentimeter. Para korban banjir sudah mendapatkan bantuan berupa beras, mie instan, minyak goreng, sarden, kecap dan selimut. Seluruh bantuan dari Dinas Sosial DKI dan PMI.

Untuk Kelurahan Cakung Barat, banjir merendam empat RW dengan ketinggian air 40-100 sentimeter dari Kali Cakung. Namun, tidak ada warga yang mengungsi. Banjir terdapat di RW 01, 03, 07 dan 08. Kemudian di Kelurahan Rawa Terate, banjir terdapat di tiga RW. Yakni RW 04, 05 dan 06. Ketinggian air 40-200 sentimeter. Akibatnya 530 jiwa harus mengungsi. Yakni di Masjid Istiqomah dan mess karyawan PT Kramayudha sebanyak 320 orang, kantor Kelurahan Cakung Barat 60 orang dan di tenda Jl Cakung Barat sebanyak 150 orang.

"Selain itu banjir juga terjadi di Kelurahan Cakung Timur, yakni di RW 10 dan 12. Ketinggian air  60 sentimeter. Di Kelurahan Jatinegara, banjir terjadi di RW 10 dengan ketinggian air sekitar 30-50 sentimeter, yang menggenangi 35 rumah. Namun tak ada warga mengungsi. Selanjutnya di Kelurahan Penggilingan terjadi di RW 05, 08 dan 15. Ketinggian genangan 20-100 sentimeter. Sekitar 200 jiwa terpaksa mengungsi di mess Suzuki dan taman RT 13/05 dan pos RW 15," ujar Ali Murtadho, Camat Cakung..

Sementara, puluhan warga RW 03 Cipinang Melayu, Makasar, yang menjadi korban banjir, terpaksa mengungsi di pos RW dan Masjid Al Muqorobin. Namun, sejak terjadi banjir pekan lalu, warga hanya sekali mendapatkan bantuan makanan berupa nasi bungkus. Itupun jumlahnya tak sesuai dengan jumlah pengungsi.
"Banyak warga kelaparan, karena bantuan hanya dari PMI sebanyak 200 nasi bungkus. Padahal, warga kami yang mengungsi mencapai  900 jiwa," jelas Muchtar Usman, Ketua RW 03 Cipinang Melayu.

Untuk mengatasi kekurangan bantuan, pihak RW mendirikan posko banjir di Jl Raya Inspeksi Kalimalang. Pihaknya berharap ada uluran tangan dari pengendara untuk memberikan bantuan semampunya dan seikhlasnya.

Pencurian Motor di Jaktim Naik 99 Persen

Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Jakarta Timur meningkat. Sepanjang tahun 2013 ini, kasus curanmor di wilayah itu mencapai 541 kasus atau meningkat tajam dibanding tahun 2012 yang hanya 295 kasus.

Untuk kasus pencurian sepeda motor mencapai 422 kasus atau meningkat 99 persen dibanding tahun 2012 yang hanya 212 kasus. Sementara kasus pencurian kendaraan roda empat berjumlah 119 kasus atau naik 43 persen dari tahun lalu yang hanya 83 kasus.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Didik Sugiarto mengatakan, tingginya angka pencurian kendaraan bermotor ini juga dibarengi dengan meningkatnya pengungkapan kasus. Tercatat pada tahun 2013 ini, kasus pencurian sepeda motor yang berhasil diungkap sebanyak 68 kasus dan kendaraan roda empat sebanyak 23 kasus. Angka ini meningkat dibanding tahun 2012 lalu yang hanya berhasil mengungkap 40 kasus pencurian sepeda motor dan 12 kasus pencurian roda empat.

"Tentunya kami berharap pada tahun 2014 nanti, kasus pencurian kendaraan bermotor dapat berkurang. Ini semua perlu peran serta masyarakat. Karenanya masyarakat diimbau untuk lebih waspada saat memarkir kendaraannya. Jika perlu biasakan dengan kunci ganda dan parkir di tempat aman," ujar AKBP Didik Sugiarto di Mapolres Jakarta Timur, Senin (30/12).

Sementara itu, Wakapolres Metro Jakarta Timur, AKBP Abrar Tuntalanai mengatakan, secara umum angka tindak kejahatan di wilayahnya juga mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2013, laporan masyarakat yang masuk di 10 Mapolsek dan Mapolres ini mencapai 5.432 kasus. Padahal tahun 2012 hanya ada 5.154 kasus.

AKBP Abrar menyebutkan, ada 11 angka kejahatan yang sangat menonjol di tahun 2013 ini, yakni angka pencurian dan kekerasan (curas) sebanyak 106 kasus. Kemudian pencurian dengan pemberatan (curat) 340 kasus, penganiayaan dengan pemberatan 538 kasus, pembunuhan 4 kasus. Selanjutnya curanmor 541 kasus, kebakaran 85 kasus, judi 36 kasus, pemerasan atau ancaman 72 kasus, pemerkosaan 11 kasus, Narkotika 431 kasus, serta kenakalan remaja 1 kasus.

"Dari seluruh laporan yang masuk, jajaran Polres Metro Jakarta Timur ini berhasil mengungkap dan menyelesaikan 3.422 kasus. Padahal pada tahun 2012 hanya ada 3.230 kasus yang berhasil diungkap,"

sumber :berita jakarta
 

Banjir di Jakarta Akibatkan Kerugian Capai Ratusan Miliar

Banjir yang melanda kota Jakarta sejak sepekan silam hingga kini tak kunjung surut. Kondisi demkikan menyebabkan aktivitas warga dan denuy perekonomian di ibu kota pun nyaris lumpuh. Diperkirakan, kerugian banjir kali ini selama sepekan terakhir mencapai ratusan miliar.

"Sejumlah pusat bisnis di Jakarta hampir berhenti total akibat akses jalan tidak bisa dijangkau oleh konsumen seperti Kawasan Mangga Dua, kawasan Kepala Gading, hingga kawasan Jatinegara," ujar Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta, Minggu (19/1).

Dikatakan Sarman, puluhan ribu tempat usaha (toko) di enam kawasan perdagangan yang tersebar di kawasan Mangga Dua di antaranya  Pasar Pagi, ITC, WTC, Mangga Dua Square, Mall Mangga Dua serta Harco Mangga Dua juga terganggu akibat banjir yang terjadi. "Totalnya sekitar 20 ribu toko dengan omzet rata-rata Rp 5 juta per kios atau kerugian mencapai Rp 50 miliar per hari," katanya.

Sementara itu, di kawasan Kelapa Gading, lanjut Sarman, kerugian pengusaha diperkirakan mencapai Rp 40 miliiar setiap hari. "Ratusan toko, perkantoran dan mal tutup. Bahkan beberapa kantor cabang bank di kawasan Kelapa Gading terpaksa mengalihkan pelayanan nasabah ke kantor terdekat akibat tidak bisa beroperasi," tuturnya.

Sedangkan di kawasan Tanah Abang, sambungnya, omzet pedagang diperkirakan turun sampai 60 persen akibat para pembeli tidak dapat menembus akses menuju kawasan tersebut. "Perkiraan omzet di Tanah Abang  mencapai Rp 200 miliar per hari dalam situasi normal. Sedangkan di kawasan Jatinegara Barat, hampir semua toko tutup. aktivitas perdagangan di sana hampir lumpuh," ucapnya.

Ditambahkan Sarman, kawasan Industri Pulogadung juga sempat terkena banjir di beberapa titik dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter. "Namun, genangan banjir tidak  mengganggu aktivitas sekitar 300 pabrik yang ada di kawasan tersebut," ungkapnya.

Menurut Sarman, produksi industri garmen dan tekstil di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) hingga saat ini masih berjalan normal. Namun, banjir yang melanda ibu kota berdampak pula terhadap arus lalu lintas macet dan waktu tempuh perjalanan menjadi lama di Pelabuhan Tanjung Priok.

Diperkirakan kerugian dari sisi transportasi mencapai Rp 9 Miliar, belum termasuk kerugian akibat keterlambatan keluar dan masuknya barang ekspor impor dari pelabuhan Tanjung Priok. "Kita sangat apresiasi upaya dan kerja keras yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mengantisipasi banjir seperti perawatan drainase, pengerukan kali, penertiban penampungan air seperti waduk Pluit, waduk Ria Rio maupun perluasan ruang hijau,"

sumber:berita jakarta