Selasa, 18 Februari 2014

Lagi,, Bus Transjakarta Terbakar


Bus Transjakarta koridor 1 jurusan Blok M-Kota terbakar di Jalan Hayam Wuruk, Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (18/2) sekitar pukul 09.00. Meski tidak ada korban jiwa, kejadian ini membuat panik penumpang dan berhamburan keluar bus. Tak hanya itu, peristiwa ini juga menyebabkan arus lalu lintas Jl Hayam Wuruk menuju Gajah Mada mengalami kemacetan yang cukup panjang.

Penyebab kebakaran bus Transjakarta gandeng bernopol B 7539 TGA itu berasal dari mesin. Saat melintas di depan SPBU Hayam Wuruk, mesin bus yang berada di belakang mengeluarkan asap sehingga membuat panik sekitar 50 penumpang yang ada di dalam bus tersebut. Beruntung, berkat kesigapan petugas Transjakarta dibantu petugas SPBU, seluruh penumpang berhasil dievakuasi.

Humas Transjakarta, Sri Ulina Pinem membenarkan adanya bus Transjakarta gandeng yang mengeluarkan asap di Jl Hayam Wuruk, tepatnya di depan SPBU Hayam Wuruk.

"Api berasal dari mesin yang berada di belakang bus, bukan dari tabung gasnya yang meledak. Tapi api tidak sempat menghanguskan badan bus gandeng tersebut,” ujar Sri.

Sri mengatakan, seluruh penumpang sudah dievakuasi petugas. "Seluruh penumpang selamat. Sedangkan bus yang terbakar sudah dievakuasi petugas,” katanya.

Dia juga mengklaim bus Transjakarta buatan tahun 2012 itu dalam kondisi baik dan layak jalan. "Bus dalam kondisi baik dan layak beroperasi,"


Sumber: berita jakarta

Monorel Mangkrak, Ahok Akan Panggil PT JM


Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku, akan memanggil Direksi PT Jakarta Monorail (JM). Pemanggilan dilakukan terkait mandeknya pengerjaan proyek pembangunan monorel yang sejak lama digadang-gadang akan menjadi moda transportasi modern di ibu kota.

"Kita akan panggil mereka untuk ketemu dan melihat kalau mereka memang bilang sanggup, kita ingin tahu kapan gitu lho," kata pria yang kerap disapa Ahok itu di Balaikota, Selasa (18/2).

Namun, diakui Basuki, Pemprov DKI hingga saat ini belum mengetahui penyebab terhentinya proyek monorel tersebut. Ia juga mengaku tidak berhak turut campur dalam pembangunan monorel, karena PT JM memegang hak atas pembangunan proyek tersebut.

"Dulu dalam perjanjian juga pemprov niatnya baik, tidak berfikir akan macet. Tapi, begitu macet barang-barang yang dia bikin ditahan, dirobohkan enggak boleh. Makanya kita beri ketegasan kalau enggak lanjutkan akan kita bongkar," tegasnya.

Sebab, ia menilai bangunan itu berdiri tanpa izin di atas lahan milik Pemprov DKI. Sejak awal, Basuki juga tidak berkeyakinan pada kapasitas PT JM membangun monorel di Jakarta. Karena itu, jika PT JM tidak segera mengerjakan, Pemprov DKI akan mencari investor lain.

"Jadi kalau dia mau dengan perjanjian yang dirumuskan bersama ini, maka dia boleh terus tapi ada perjanjian kalau kali ini gagal maka semua barang yang sudah ada ini akan dibongkar. Nah ini yang akan kami masukkan dalam kontrak baru,"

Sumber: berita jakarta

Jokowi Galakkan Pertanian Hidroponik Di Rusun

Jokowi Galakkan Pertanian Hidroponik Di Rusun

Di tengah keterbatasan lahan di ibu kota, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, coba menggalakkan sistem pertanian dengan konsep hidroponik. Untuk percontohan rumah hidroponik telah dibangun di Rusun Marunda, Jakarta Utara. Direncanakan, konsep pertanian tanpa menggunakan tanah ini juga akan dilakukan di sejumlah rusun di wilayah DKI Jakarta.

Saat ini, rumah hidroponik seluas 4 x 16 meter itu masih dalam tahap perampungan setelah dibangun sekitar satu bulan lalu. Tahap awal, akan ditanam sayur-sayuran dengan media air yang ditampung dalam pipa.

Sebelum meninjau rumah hidroponik, Jokowi juga meninjau Waduk Marunda dan Rusun Marunda, Cilincing.

"Saya hanya meninjau pertanian ini yang akan dibuat konsep pertanian di tengah kota. Nantinya akan ditanam berbagai macam sayur-sayuran," ujar Jokowi yang ditemui di Rusun Marunda, Jakarta Utara, Selasa (18/2).‬

Mantan Walikota Solo itu mengatakan, proses penanaman akan dilakukan pada Sabtu (22/2) nanti. "Untuk selanjutnya nanti saya cerita kan Sabtu besok. Karena proses penanamannya baru dilaksanakan sabtu besok, masih rahasia toh," tuturnya.

Kepala Unit Pengelola Rusun Sewa (UPRS) Wilayah I, Maharyadi mengatakan, rumah hidroponik itu memiliki luas 4 x 16 meter. Di dalamnya, terpasang pipa paralon bersusun 4 tingkat sebanyak 3 baris.

"Nanti teknologi penanamannya menggunakan media air yang ditampung dalam paralon itu. Airnya diberi nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman," ujarnya.

Sebagai tahap awal, tambah Maharyadi, jenis sayuran yang ditanam adalah sawi sebagai percobaan. Ke depannya, akan dilakukan alih teknologi pengelolaan kepada warga.

"Ini merupakan CSR dari perusahaan dan akan diserahkan kepada warga. Bila berhasil ini akan diterapkan ke unit rusun lain,"

Sumber: beritajakarta