Minggu, 12 Januari 2014

Warga Kampung Melayu Korban Banjir Mengungsi

Ratusan warga korban banjir di RW 03 dan 04 Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara mengungsi ke sejumlah lokasi pengungsian yang disediakan. Sejak pukul 18.30, ratusan warga mendatangi lokasi pengungsian seperti, Masjid At Tawabin, depan RS Hermina dan halaman kantor Sudin Kesehatan Jakarta Timur. Diperkirakan, jumlah pengungsi akan terus bertambah seiring ketinggian banjir di kawasan itu terus meninggi sejak siang tadi.

Selain di Kampung Melayu, banjir juga terjadi di Kelurahan Cawang, Cililitan, Condet, dan Kampung Dukuh di Kecamatan Kramatjati. Lalu, Kelurahan Cipinang Melayu dan Makasar di Kecamatan Makasar. Selain tingginya hujan lokal, banjir di kawasan tersebut juga akibat kiriman dari Bogor yang meluap melalui Kali Ciliwung dan Kali Sunter.

Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu mengatakan, pengungsi dipastikan akan terus bertambah mengingat air terus meluap dari Kali Ciliwung serta kondisi hujan di daerah Bogor dan sekitarnya. "Saat ini dari catatan yang kami miliki ada 135 jiwa yang mengungsi. Jumlah ini pasti masih akan bertambah. Kami juga sudah siapkan perahu karet untuk evakuasi," ujar Bambang, Minggu (12/1).

Dikatakan Bambang, banjir kali ini menggenangi ribuan rumah yang tersebar di tujuh RW. Ketinggian banjir antara 30 sentimeter hingga 1 meter lebih. Banjir sendiri mulai terjadi sekitar pukul 15.00 tadi.

Mutia (52), salah seorang pengungsi warga RT 03/03, Kampung Pulo mengatakan, lantai dua rumahnya sudah terendam banjir hingga terpaksa membuat dirinya dan keluarga mengungsi. "Kami hanya membawa pakaian secukupnya untuk ganti di tempat pengungsian. Kami sendiri belum tahu sampai kapan akan mengungsi, mudah-mudahan sih besok surut jadi bisa kembali ke rumah," kata Mutia.

Sementara itu, Camat Kramatjati, Dian Furwanto mengatakan, banjir di Kelurahan Dukuh merendam ratusan rumah di RW 03 dan 04 dengan ketinggian 40-50 sentimeter.  Sedangkan banjir di Kelurahan Cawang terjadi di RW 01, 02, 03, 05 dan 12 dengan ketinggian banjir mencapai 50-200 sentimeter. Bahkan, RW 03 banjir terjadi hingga ketinggian 3 meter. "Sejauh ini belum ada laporan mengenai warga yang mengungsi. Tapi kami sudah menyiapkan lokasi pengungisan. Kami juga siapkan perahu karet untuk mengevakuasi warga," ucapnya.

Sedangkan banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar merendam sekitar 500 rumah akibat luapan Kali Sunter. Banjir merendam RW 04 dan 07 hingga sebanyak 560 KK atau 1.1993 warga menjadi korban banjir.



sumber :berita jakarta

Akibat Banjir 5.000 Warga Jakarta Mengungsi


 Akibat Banjir 5.000 Warga Jakarta Mengungsi

Banjir yang melanda ibu kota sejak Minggu (12/1) hingga Senin (13/1) semakin parah. Selain menyebabkan sejumlah ruas jalan tidak bisa dilalui karena tingginya genangan, banjir juga menyebabkan ribuan warga Jakarta mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mencatat, sedikitnya 5.000 warga mengungsi di 35 titik lokasi pengungsian yang tersebar di Jakarta.

Mereka adalah korban banjir dari 276 RT, 75 RW di 31 kelurahan dan 18 kecamatan yang tersebar di sejumlah wilayah di DKI. Sedangkan jumlah rumah yang terendam banjir hingga Senin pagi ini sudah mencapai 7.367 rumah yang dihuni oleh 24.269 jiwa.




Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, banjir terparah terdapat di Kelurahan Cawang dan Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati. Kemudian Kelurahan Bidara Cina dan Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara.

Banjir di Kelurahan Cawang merendam lima RW, takni RW 01, 02, 03, 05 dan 08, ketinggian air mencapai empat meter. Akibatnya 3.446 jiwa terpaksa mengungsi sejak tadi malam. Mereka mengungsi Carrefour MT Haryono, Posyandu, Kantor Suara Pembaruan lama di Jl Dewi Sartika, sejumlah masjid dan sekolah dasar.

"Kalau di Kelurahan Kampung Melayu, banjir merendam 1.508 rumah yang dihuni 3.427 jiwa. Petugas gabungan dari BPBD DKI dan instansi terkait terus melakukan evakuasi warga yang masih berada di rumah. BNPB juga telah menurunkan Tim Reaksi Cepat sejak Minggu untuk mendampingi BPBD," ujar Sutopo, melalui siaran pers yang diterima beritajakarta.com, Senin (13/1).

Ia mengimbau warga yang tinggal di bantaran kali untuk tetap waspada akan bencana banjir tersebut. Saat ini, ketinggian permukaan air di Sungai Ciliwung Hulu dan Tengah yaitu di Katulampa dan Depok turun di posisi Siaga 4. Namun di pintu air Manggarai masih berada di posisi Siaga 2 dan di Karet Siaga 1.

Ketinggian pintu air Katulampa saat ini tinggal 60 sentimeter atau siaga 4. Kemudian Depok 180 sentimeter (siaga 4), Manggarai 910 sentimeter (siaga 2), Karet 650 sentimeter (siaga 1) dan pintu air Pesanggrahan 170 sentimeter (siaga 4).

Sedangkan di bagian hulu ketinggian permukaan air di Angke Hulu mencapai 290 sentimeter (siaga 2), Cipinang Hulu 110 sentimeter (siaga 4), Sunter Hulu 160 sentimeter (siaga 3). Kemudian di Pulogadung 450 sentimeter (siaga 4), Pasar Ikan 193 sentimeter (siaga 3) dan Krukut Hulu 170 sentimeter (siaga 3).

Sementara, Camat Jatinegara, Sofian Taher menyebutkan, saat ini jumlah pengungsi banjir di Kampung Pulo dan Bidara Cina sudah mencapai 1.340 jiwa. Mereka mengungsi di sejumlah titik. Di antaranya di GOR Jakarta Timur di Jl Otista sebanyak 200 jiwa. Kemudian di kantor Sudin Kesehatan Jakarta Timur di Jl Matraman Raya 215 jiwa. Di RS Hermina sebanyak 100 jiwa dan masih banyak pengungsi di sejumlah titik lainnya.

"Kami terus lakukan evakuasi warga yang masih bertahan maupun terjebak di dalam rumahnya sejak tadi malam," ujar Sofian Taher.

Sedangkan Kasie Operasi Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Timur, Mulyanto menambahkan, evakuasi menggunakan enam perahu karet masih terus dilakukan. Pihaknya masih terus menyisir setiap sudut gang menggunakan perahu karet dan ban dalam. Sebab diakuinya masih banyak warga bertahan.

"Nantinya kita akan jemput paksa kalau mereka tidak mau dievakuasi. Karena ini sudah sangat membahayakan nyawa warga. Debit air akan terus naik hingga siang nanti," ujar Mulyanto.

Sarifah (53), salah seorang pengungsi di kantor Sudin Kesehatan Jakarta Timur, menyebutkan, sudah mengungsi sejak Minggu (12/1) pukul 20.00 atau tadi malam. Ia bersama anggota keluarga dievakuasi petugas gabungan menggunakan perahu karet.

"Ketinggian air sudah mencapai 4 meter dan di loteng airnya sudah setengah meter. Terpaksa kami mau mengungsi, kalau di loteng tidak terendam sih kami memilih bertahan. Alhamdulillah, petugas sejak tadi malam keliling gang menjemput warga," ujar Sarifah.

sumber : berita jakarta