Selasa, 01 April 2014

550 Petugas Jaga Taman Di Jakarta 24 Jam



550 Petugas Jaga Taman Di Jakarta 24 Jam

Untuk menjaga taman-taman yang ada di seputaran ibu kota selalu asri dan nyaman serta seluruh fasilitasnya terpelihara dengan baik, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta membentuk pengamanan khusus untuk menjaga taman-taman tersebut. Jumlah personel yang telah disiapkan sebanyak 550 petugas yang bertugas secara bergantian selama 24 jam non stop.

"Khusus untuk taman Monumen Nasional (Monas) petugas pengamanan taman ditempatkan 165 orang. Sementara untuk patroli di taman-taman yang berada di luar Monas se-Jakarta ada 493 personel," ujar Salim, Kepala Seksi Pengamanan dan Penertiban Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Selasa (1/4).

Menurut Salim, personel pengamanan ini dibagi dalam beberapa tim patroli. Mereka bekerja selama 24 jam. "Setiap tim itu ada 6-9 personel. Dan kerjanya 3 shift jadi benar-benar kita jaga 24 jam," paparnya.

Pengamanan ini, lanjut Salim, terfokus pada taman-taman yang berada di tempat protokol ataupun memang wilayah unggulan. Sebab di taman tersebut terdapat fasilitas-fasilitas yang memang rawan dirusak oleh pengunjung tidak bertanggungjawab.

"Yang utama ya seperti Taman Menteng, Taman Ayodia, Taman Suropati, Taman Situ Lembang, Taman Katalia (Kampung Sawah), Taman M Kahfi 1, dan Taman Jagakarsa. Pokoknya taman yang baru dan bagus," terang Salim.

Para personel pengamanan ditargetkan bisa menjaga taman dari penyerobotan lahan, penggunaan fasilitas umum bukan pada fungsinya, hingga kegiatan amoral yang juga sering dilakukan pengunjung.

"Kan sekarang juga banyak yang pacaran mesum di taman. Desember tahun lalu ada 4 pasangan mesum kita tangkap di Taman Katalia, memang hanya didata dan kita pertemukan dengan orangtua masing-masing untuk dibina," tegasnya.

Ke depan, imbuh Salim, pihaknya mengharapkan agar pihak kepolisian bisa bekerja sama lebih aktif. Karena ada taman yang mulai rawan aksi kejahatan. "Seperti di Taman Ayodia beberapa waktu lalu ada penodongan dan personel kita yang usir. Kita ingin kerja sama aktif dengan kepolisian untuk tindak pidana seperti ini,"


Sumber: berita jakarta

Jokowi Nyapres, Pengawal Ditambah



Jokowi Nyapres, Pengawal Ditambah


Pasca mendeklarasikan diri sebagai calon presiden, pengawalan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, bertambah dua kali lipat dari biasanya. Dengan penambahan itu, jika biasanya ia mendapat pengawalan 6 polisi, kini bertambah jadi 12 polisi yang kesemuanya merupakan personel Polda Metro Jaya dan Mabes Polri.

"Kalau pengamanan kita sudah diberi dari Polda. Dulu 6 orang, sekarang ditambah lagi jadi 12. Itu memang diberi," kata Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (1/4).

Dirinya mengaku pengamanan memang penting diberikan. Terlebih pada tahun politik seperti ini, di mana sering kali terjadi ancaman bagi para politisi peserta pemilu. Kendati demikian, hingga saat ini Jokowi tidak merasa ada ancaman berarti bagi dirinya.

"Tidak ada ancaman, ke mana-mana saya biasa saja. Tapi, saya diberi dari Polda dan dari Polri ya dipakai dong, ini kan untuk keamanan," kata alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Meski pengamanan ditambah, lanjut Jokowi, tidak ada yang berubah dari dirinya. Masyarakat tetap bisa menemui dirinya dengan bebas, baik secara langsung di Balaikota atau saat blusukan. "Untuk pengamanan saya terima saja. Tapi, apa saya berubah, saya biasa saja kok," ujarnya.

Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menginstruksikan aparat kepolisian untuk bekerja serius menjaga keamanan selama pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2014. Termasuk, memastikan para calon anggota legislatif (caleg) maupun pasangan calon presiden (capres) bebas dari ancaman dan intimidasi. Hal itu dilakukan agar caleg dan capres bisa menyampaikan visi misi dan debat dengan suasana aman dan damai.


Sumber: berita jakarta