Rabu, 12 Februari 2014

Jokowi Akan Temui Sopir Angkot Perusak BKTB




Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berencana mendatangi para sopir angkot untuk membicarakan keberadaan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB). Bahkan, dirinya akan menemui langsung para sopir angkot yang menolak keberadaan BKTB.

Dikatakan Jokowi, untuk masalah perusakan BKTB, pihaknya menyerahkan kasus ini untuk ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Meningat tindakan tersebut sudah bersifat anarkis dan merusak fasilitas milik pemerintah. "Kita datangi. Tidak usah ke sini. Kemarin ke sini, nanti saya yang datang ke sana. Sedangkan mengenai perusakan, ya urusannya dengan kepolisian," ujar Jokowi di Balaikota, Selasa (12/2).

Mantan Walikota Surakarta ini menuturkan, keberadaan BKTB tidak sama dengan angkutan perkotaan lainnya. Menurutnya, banyak hal yang membedakan BKTB dengan angkutan perkotaan lainnya. Misalnya saja harga tiket, fasilitas, hingga segmentasi penumpang juga tidak sama. "Kan sudah disampaikan bolak balik. Harga tiket, fasilitas, dan segementasinya berbeda. Berangkatnya juga dari tempat berbeda. Hanya ada irisan sedikit tapi kan sekali lagi, segmentasinya beda," kata Jokowi.

Seperti diketahui, kemarin sebanyak 4 unit BKTB dirusak massa yang diduga sopir angkot KWK. Satu BKTB bernopol B 7713 IV dirusak massa tersebut di Jl Kopi, Tambora, Jakarta Barat.

Kemudian di Jakarta Utara sebanyak 3 unit BKTB, yakni BKTB bernopol B 7660 IV, B 7736 IV dan B 7870 IV juga ikut dirusak massa. Bus mengalami kerusakan parah di bagian kaca dan bagian bodi. Selain merusak bus, para oknum sopir angkot itu juga melukai sopir dan petugas on board BKTB di dalam bus.

Sumber: berita jakarta

Taman Ramah Anak Akan Dibuat Di Jaksel


Untuk menunjukkan Jakarta sebagai kota yang ramah bagi anak, tahun ini akan dibuat tiga taman ramah anak di wilayah Jakarta Selatan. Dengan pembuatan taman ini, selain makin menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di DKI Jakarta, juga akan memberi ruang yang lebih luas bagi anak-anak untuk berekspresi di alam terbuka.

"Untuk taman ramah anak 2014 direncanakan ada 3 lokasi yang dibuat. Yaitu Taman Laksana, Taman Gandaria Selatan, dan Taman RW 07 Pondok Pinang. Minimal luasnya sekitar 300 meter persegi," terang Nandar Sunandar, Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Selatan, Rabu (12/2).

Nantinya, lanjut Nandar, di dalam taman ramah anak akan diberikan fasilitas-fasilitas khusus. Bukan hanya permainan-permainan anak, tapi akan dibangun juga ruang untuk anak berkreasi. "Nanti ada Children Play Ground (CPG), lalu ruang kreasi anak. Dan kita akan bekerjasama juga dengan unit-unit perpustakaan agar bisa membuat ruang baca," tuturnya.

Meskipun begitu, Nandar mengakui masih akan mempelajari desain `pintar` untuk taman ramah anak ini. Sebab, ini bukan hanya untuk bermain. Dibuatnya taman tersebut juga diharapkan bisa sebagai tempat edukasi. "Saat ini masih kita pelajari lagi. Untuk anggaran belum bisa dipastikan jumlahnya, tapi kita juga akan coba menggandeng perusahaan untuk program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya," tandas Nandar.

Walikota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor, juga berharap bisa lebih banyak dibuat taman ramah anak. Dengan begitu, anak-anak akan memiliki lebih banyak lagi ruang bermain yang nyaman dan berkualitas.

"Kalau bisa nanti 10 taman seperti itu dibuat. Semoga ada yang bisa membantu secara langsung seperti CSR perusahaan, agar generasi penerus kita bisa lebih kreatif dan berkualitas,"

Sumber: berita jakarta

Hasil Pemeriksaan Pejabat Dishub Di Tangan Jokowi


Kerusakan bus gandeng Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang baru didatangkan dari Cina menyeret pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) DKI. Inspektorat DKI pun telah melakukan pemeriksaan kepada pejabat terkait, dan hasilnya telah diserahkan ke Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

Kepala Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Franky Mangatas Pandjaitan mengatakan, hasil pemeriksaan diserahkan ke Jokowi siang ini. Pemeriksaan sendiri telah dilakukan terhadap Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada Selasa (11/2) kemarin. Dalam pemeriksaan sendiri Dinas Perhubungan membenarkan jika adanya komponen yang rusak dan berkarat.

Keputusan terhadap kasus ini ada di tangan Gubernur DKI. Namun, pihaknya akan terus melakukan pendalaman kasus, untuk mencari hukum sebab dan akibat secara mendetail. Sehingga bisa memberikan rekomendasi kepada gubernur dalam menentukan langkah selanjutnya. “Jadi bisa saja, dari pemeriksaan bergeser ke tindakan investigasi atau pendalaman kasus secara mendetail dan menyeluruh,” kata Franky, Rabu (12/2).

Dalam pemeriksaan yang dilakukan, pihaknya juga menanyakan penanggung jawab atas kerusakan bus-bus baru tersebut. Hal-hal yang ditanyakan dalam pemeriksaan kemarin terkait standard operating procedure (SOP) pengadaan bus, penanggung jawab pengadaan barang hingga panitia pengadaan lelang.

“Pertemuannya kemarin. Kita tanya siapa yang bertanggung jawab. Mereka (Dishub) dimintai keterangan terhadap pengadaan barang tersebut. Semua orang yang hadir ditanya dan diminta keterangan,” jelas Franky.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, pihaknya telah menemukan fakta, adanya komponen bus yang berkarat dan rusak yang diakui oleh Dishub. Kendati demikian, Franky menolak untuk memberitahukan secara detail hasil pemeriksaan tersebut.

“Yang pasti, kenyataan ada komponen-komponen bus gandeng dan BKTB yang berkarat sudah diakui oleh Dishub. Kita sudah susun laporannya,” tandasnya.

Sumber: berita jakarta