Senin, 03 Desember 2012

TAMAN MONAS paket wisata lengkap



TAMAN MONAS dan seputaran Monas paket wisata lengkap (sejarah,edukasi,olahraga)



TAMAN MONAS  sebenarnya mungkin sudah banyak yang mengulas tempat ini,,,hanya saja mungkin tidak ada yang dalam satu situs atau blog mengulasnya dengan lengkap. Kenapa Monas, pertama Monas adalah landmarknya Jakarta,belum ke Jakarta namanya kalau belum ke Monas. dan bukan saja Jakarta karena Monas letaknya di Ibukota negara Monas sekaligus jadi kebanggaan Indonesia,ini juga terkait dengan latar belakang dan alasan dibangunnya Monas. Kedua Monas bisa menjadi tujuan wisata yang murah tetapi tidak murahan,bagaimana tidak Monas bukan saja sebagai tempat untuk liburan dalam kota, refreshing setelah sibuk bekerja Monas juga sebagai tempat wisata edukasi dan sejarah,bahkan olahraga, dengan ke Monas kita bisa sekaligus mendapatkan semuanya Taman Monas menjadi layak bahkan sangat layak saat ini  menjadi tujuan wisata  setelah Monas ditata dan menjadi sangat apik dan bersih.untuk itu saya akan mencoba mengulas Taman Monas dengan lengkap dimulai dari sejarah dibangunnya Monas.

Taman monas atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. lokasi Monas saat ini dahulu dikenal dengan nama Lapangan Gambir. Kemudian sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan kemudian menjadi Taman Monas. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 agustus 1961 atas perintah Presiden Sukarno, Namun, ide besar pembangunan tugu kebesaran Bangsa Indonesia ini muncul dari gubernur DKI Jakarta kelima, Sudiro, beliau menjabat sejak 1953 sampai 1959.Maka untuk mewujudkan gagasan besar itu dibentuklah sebuah komite nasional kemudian diadakan sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955.saat itu juga 51 karya masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama lama. Sayembara kedua diadakan untuk mencari rancangan yang terbaik pada tahun 1960 tetapi  sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Frederich Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Sayangnya  Sukarno kurang menyukai rancangan itu, ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Frederich Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, tetapi rancangan yang diajukan Frederich Silaban terlalu fantastis sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih saat itu kondisi ekonomi cukup buruk. Frederich Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Presiden Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 agustus 1945 Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektar. setelah rancangan disetujui Sukarno mulailah dikerjakan pembangunnanya oleh arsitek terkenal Indonesia yaitu Soedarsono,Frederich Silaban, dan penasehat konstruksi adalah Prof.Dr.Ir.Roosseno.

     Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 agustus 1961.Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, tahun 1961/1962 - 1964/1965  dengan dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan Sukarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama. Total 284 pasak beton digunakan sebagai pondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi ditanamkan untuk pondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan pemancangan pondasi selesai pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan akhirnya rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada tahun1966 hingga 1968 akibat terjadinya Gerakan 30 September 1965 (G-30-S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan diorama pada museum sejarah. dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Di puncak tugu ini dihiasi lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala..






 

Makna dari bentuk Monas

Arsitektur Monas dan dimensinya  mengandung lambang khas budaya bangsa Indonesia. Bentuk tugu yang menjulang tinggi melambangkan lingga (alu/antan), sedangkan pelataran cawan melambangkan yoni (lumpang). Alu dan lumpang merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah  Indonesia.

Lingga dan yoni melambangkan positif dan negatif, seperti lelaki dan perempuan, siang dan malam, air dan api, langit dan bumi sebagai lambang dari alam yang abadi.

Di pelataran puncak tugu, terdapat kobaran api, melambangkan tekad bangsa Indonesia untuk berjuang yang tidak akan pernah surut sepanjang masa. Tinggi pelataran cawan 17 meter dan tinggi ruang Museum Sejarah 8 meter, luas pelataran cawan yang berbentuk bujur sangkar berukuran 45 x 45 meter merupakan simbol dari angka tanggal tahun bulan Proklamasi Kemerdekaan RI 17-8-1945.

penjelasan dari bagian atau ruang di Monas
 


Pintu masuk

untuk dapat masuk menuju  bagunan utama atau tugu monas itu sendiri kita harus masuk melalui terowongan ,dan untuk itu kita harus membeli tiket masuk dengan harga Rp,5000.00 tiket ini berwarna hijau, yang dapat dipergunakan sampai kawasan cawan , ruang kemerdekaan dan ruang diorama, sedangkan untuk sampai puncak monas kita harus membeli tiket lagi seharga Rp,10.000 dan mendapatkan tiket berwarna merah.




keluar terowongan kita di suguhi taman yg berada tepat di bawah bangunan cawan atau tepatnya di sekitaran bangunan tugu. Selain taman disini juga ada  Relief , bermula di sudut timur laut  mengabadikan kejayaan Nusantara pada masa dulu,seperti sejarah Singhasari dan Majapahit. Relief ini berlanjut secara kronologis searah jarum jam menuju sudut tenggara, barat daya, dan barat laut. Secara kronologis menggambarkan masa penjajahan Belanda, perlawanan rakyat Indonesia dan pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, terbentuknya organisasi modern yang memperjuangkan Indonesia Merdeka pada awal abad ke-20, Sumpah Pemuda, Pendudukan Jepang dan Perang Dunia II, proklamasi kemerdekaan Indonesia disusul Revolusi dan Perang kemerdekaan Republik Indonesia, hingga mencapai masa pembangunan Indonesia modern. Relief dan patung-patung ini dibuat dari semen, sayang sekali beberapa patung dan arca mulai  rusak akibat hujan dan cuaca tropis. Disekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga.






Pintu masuk utama
diruang ini kita disuguhi maket atau denah Taman Monas secara keseluruhan


Ruang Museum Sejarah
Ruang Museum Sejarah terletak 3 meter di bawah permukaan halaman Tugu Monumen Nasional dengan ukuran luas 80x80 meter persegi. Dinding, tiang, dan lantai secara keseluruhan berlapiskan marmer.

Di ruang Museum Sejarah terdapat 51 jendela peragaan (diorama) yang mengabadikan peristiwa sejarah sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia, perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia, hingga masa pembangunan Orde Baru. 

contoh diorama



Ruang Kemerdekaan
Ruang Kemerdekaan berbentuk amfiteater yang terletak di dalam Cawan Tugu Monumen Nasional. empat atribut kemerdekaan Republik Indonesia
terdapat didalamnya ; Peta Kepulauan Negara Republik Indonesia, Bendera Sang Saka Merah Putih, Lambang Negara Bhinneka Tunggal Ika, dan Pintu Gapura yang berisi Naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.diruang ini pada jam jam tertentu diputar rekaman suara Presiden Sukarno saat membacakan teks Proklamasi.  
berikut jadwal pemutaran rekaman



Pelataran Puncak
Pelataran Puncak Tugu Monumen Nasional terletak pada ketinggian 115 meter dari halaman Tugu Monumen Nasional. Dapat dicapai dengan elevator tunggal berkapasitas maksimum 11 orang Pelataran Puncak  luasnya 11x11 meter persegi, dan dapat menampung sebanyak 50 orang. Di pelataran ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta.



Lidah Api Kemerdekaan
Lidah Api di Pelataran Puncak dibuat dari perunggu seberat 14,5 ton dengan tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter, terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Seluruh permukaan Lidah Api berlapis emas seberat lebih kurang 50 kg. Ketinggian dari halaman Tugu Monumen Nasional sampai dengan puncak Lidah Api adalah 132 meter.


Sumber: Brosur 'Monumen Nasional' (Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, Provinsi DKI Jakarta, Unit Pengelola Monumen Nasional)



Keindahan taman monas bertambah setelah diresmikaannya zona rusa tutul,dan Air mancur menari yang dibangun pada waktu Ali Sadikin menjadi Gubernur DKI, tahun 1972. kemudian direnovasi pada masa pemerintahan Sutiyoso.Air mancur menari dapat dinikmati oleh masyarakat dengan gratis setiap Jumat, Sabtu, Minggu, dan hari libur.

Monas sekarang memang lebih cantik,kata taman pantas disandang olehnya,setelah dipercantik, tata ulang 2003, yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 765 milyar, diluar dana pagar dan zona Rusa.disamping zona rusa, layakya dikota - kota Eropa dan Amerika di taman monas juga ada kumpulan burung bebas, apalagi ditambah dengan kicauan burung liar yang hinggap di pepohonan di sekitar monas ini menambah kesan asri,alami taman monas.

Di areal taman monas juga ada zona untuk kesehatan atau kebugaran jasmani. selain secara tidak langsung anda sudah berolah raga dengan berjalan -jalan mengelilingi taman monas, di taman ini juga disediakan sarana untuk pijat refleksi, sarana ini semacam trotoar atau jalan setapak yang lantainya terdiri dari susunan batu batu kecil (krikil).ditaman ini pula tersedia outdoor gym, yaa, lumayan menjaga kubugaran di alam terbuka.



Taman monas merupakan paket wisata yang lengkap, dari wisata sejarah, wisata keluarga bahkan wisata jasmani, lengkap bukan  ditambah lagi sarana futsal,basket bermain layang-layang bersepeda..

 pesona monas tak kalah indahnya bila dinikmati pada malam hari.lampu-lampu taman, lampu air mancur dan lampu yang menerangi api dan bangunan monas memberikan efek -efek cahaya yang sangat indah

Tidak salah lagi taman monas layak masuk kedalam daftar lokasi yang harus anda kunjungi



dan tak lupa disekitar monas  bisa mengambil gambar istana negara dan cetakan kaki presiden Ri yang ada di jalan Merdeka Timur, berkunjung ke masjid Istiqlal, dan gereja katerdal,,oiya di gereja ini ada museumnya juga lho,,,,