Minggu, 25 Mei 2014

Jakarta Kota Pertama Penyelenggara Ekiden di Asia Tenggara



Jakarta Kota Pertama Penyelenggara Ekiden di Asia Tenggara

Salah satu rangkaian pelaksanaan Festival Little Tokyo Ennichisai Blok M 2014 adalah lomba lari estafet jarak jauh atau Ekiden. DKI Jakarta, khususnya Jakarta Selatan, merupakan kota pertama di Asia Tenggara yang akan menggelar lomba yang diberi nama resmi Jakarta Kizuna Ekiden tersebut.

" Jakarta Kizuna Ekiden ini lomba lari beregu akan dilaksanakan Minggu (25/5) besok. Event Ekiden di Jakarta merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan di kawasan Asia Tenggara"
"Jakarta Kizuna Ekiden ini lomba lari beregu akan dilaksanakan Minggu (25/5) besok. Event Ekiden di Jakarta merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan di kawasan Asia Tenggara, sementara kalau di Asia baru pernah di Tiongkok selain di asalnya Jepang," ujar Takeya Daisei, Ketua Komite Ennichisai 2014, Sabtu (24/5).

Walikota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor, mengapresiasi penyelanggaran tersebut lantaran wilayahnya yang terpilih menjadi tempat pertama di Asia Tenggara yang mengadakan lomba lari ini. "Ini satu kepercayaan kepada kita karena dilaksanakan di Jakarta Selatan yang merupakan kota pertama di Asia Tenggara mengadakan Ekiden. Memang sifatnya bukan seperti event olahraga yang mengejar prestasi, lomba ini lebih kepada mempererat hubungan antar Jepang dan Indonesia," ungkapnya.

Lomba lari yang akan dimulai pukul 06.00 besok, akan diikuti oleh 200 tim. Tiap satu tim terdiri dari 4 orang gabungan dari warga Indonesia dengan Jepang. Secara keseluruhan lomba lari ini akan menempuh jarak 12,5 kilometer dengan mengitari kawasan Melawai dan Blok M.

Jarak tempuh akan terbagi di 3 pelari awal masing-masing 2,5 kilometer. Pelari terakhir akan menempuh jarak paling jauh yaitu 5 kilometer. Tim yang berhak mendapatkan hadiah dan piala hanya 6 tim pertama yang menyentuh garis finish.

Sekedar diketahui, di Jepang, sejarah Ekiden bermula pada tahun 1917 yang diselenggarakan pertama untuk memperingati perpindahan ibu kota kekaisaran dari Kyoto ke Tokyo. Waktu itu jarak yang harus ditempuh pelari mencapai 500 kilometer.



Sumber : beritajakarta