Jumat, 27 Juni 2014

Korban Kebakaran Butuh Bantuan Material Bangunan


Korban Kebakaran Butuh Bantuan Material Bangunan



Mungkin tidak pernah terbayangkan dalam benak 250 jiwa yang menempati pemukiman padat penduduk di Jl Makmur RT 06 dan 07 RW 02 Kebayoran Lama Utara, serta Jl Pandan RT 08/02 Kramat Pela, Jakarta Selatan, harus menyambut bulan suci Ramadhan di pengungsian. Namun, itulah yang kini terpaksa mereka lakoni, setelah tempat tinggalnya dilalap api dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan 40 unit rumah semi permanen, Kamis (26/6) kemarin.



" Iya sudah ada bantuan makanan dan peralatan mandi. Tapi kalau bisa, kami ingin ada yang bisa membantu menyediakan bahan bangunan"
Ratusan jiwa korban kebakaran itu kini terpaksa tinggal berdesak-desakan di tenda pengungsian yang berada di Lapangan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), yang letaknya berdampingan dengan lokasi kebakaran. Mereka mengaku sangat membutuhkan bantuan material bangunan agar bisa membangun kembali rumahnya yang telah porak poranda.

Selama di pengungsian, warga mendapatkan bantuan makanan dari Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, PMI Jakarta Selatan serta pengelola Mal Gandaria City.

"Iya sudah ada bantuan makanan dan peralatan mandi. Tapi kalau bisa, kami ingin ada yang bisa membantu menyediakan bahan bangunan. Kami ingin hidup normal lagi. Apalagi menjelang puasa malah hidup di pengungsian jadi susah sahur dan beribadah. Saya jadi sedih, mau puasa begini malah dapat musibah," keluh Partini (52), salah seorang korban kebakaran, Jumat (27/6).

Sementara itu, Camat Kebayoran Lama, Agus Irwanto menjelaskan, pihaknya sudah membuka posko untuk menerima bantuan yang dikoordinir RW 07 dan RW 02. "Paket alat mandi untuk 65 kepala keluarga sudah didistribusikan semalam. Untuk bahan bangunan memang belum ada sumbangan," ujarnya.

Untuk itulah, Agus mengimbau kepada para donatur untuk bersedia menyumbang material bangunan atau uang tunai agar korban pengungsian bisa segera membangun kembali rumahnya. "Uang tunai itu nanti akan dibelanjakan bahan bangunan," tukasnya.

Kepala Seksi Bantuan Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Sumadi mengungkapkan,  ada beberapa titik pengungsian sementara yang menampung warga korban bencana kebakaran. Dan yang terbesar ada di lapangang USNI. "Yang besar ada di USNI disiapkan tenda dan juga selimut. Tidak akan kehujanan," ucapnya.

Pihak Suku Dinas Sosial, lanjut Sumadi, telah menyiapkan 500 nasi bungkus untuk menyuplai makanan korban kebakaran siang ini. "Makan semalam ditangani oleh PMI dan pihak Gandaria City. Kita buat 500 bungkus untuk makan siang dan malam hari ini," terangnya.

Kebakaran yang menghanguskan lebih dari 40 rumah di 2 kelurahan yang berada di Kecamatan Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru ini terjadi sekitar pukul 13.30 WIB Kamis (26/6) kemarin. Api melalap dengan cepat rumah-rumah yang kebanyakan berdiri dengan material semi permanen. Sebanyak 23 unit mobil pemadam kebakaran diturunkan oleh Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana untuk menjinakkan si jago merah.



Sumber: berita jakarta

Senin, 23 Juni 2014

Haekal dan Amyrah Juara Abnon Jaktim 2014

 Haekal dan Amyrah Juara Abnon Jaktim 2014

Setelah melewati proses penilaian yang cukup panjang dan ketat, Muhammad Hakim Haekal dan Amyrah Zandra Dyah, terpilih sebagai Abang None (Abnon) Jakarta Timur tahun 2014 dalam Grand Final Pemilihan Abnon Jakarta Timur di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (20/6) malam.
"Pemilihan Abnon Jakarta Timur untuk memajukan seni, budaya, dan mempromosikan pariwisata khususnya di Jakarta Timur "
Sementara untuk kategori Abnon Favorit diraih Lukman Nur Hakim dan Priscilla Maulina Juliani Siregar. Untuk pemenang harapan I disabet Aditya Mahendra dan Lulu Chairiza. Pemenang harapan II diraih Christopher Adhyatma dan Juliana Nurwulan. Pemenang harapan III direbut Lukman Nur Hakim dan Amalia Sharfina. Sementara wakil II direbut Hetro Handitro dan Bernadetta Ninda Pranantia dan wakil I diraih Nyoman Putra Antara dan Dhia Nabilla.
Walikota Jakarta Timur, HR Krisdianto mengatakan, tujuan utama penyelenggaraan Abnon adalah untuk melestarikan budaya Betawi, juga sekaligus memilih duta wisata khususnya di Jakarta Timur.
"Pemilihan Abnon Jakarta Timur untuk memajukan seni, budaya, dan mempromosikan pariwisata khususnya di Jakarta Timur," ujarnya, Jumat (20/6) malam.
Melalui pemilihan Abnon 2014 diharapkan dapat menghasilkan generasi muda yang cerdas, terampil dan berkepribadian, sehingga mampu berperan sebagai duta wisata yang handal serta menjadi teladan bagi generasi muda.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Parawisata Jakarta Timur, Deddy Soetardi menambahkan, pemilihan Abnon merupakan salah satu event unggulan pariwisata Jakarta Timur. Menurutnya, budaya betawi bersama budaya lainnya yang tumbuh dan berkembang perlu diapresiasi guna meningkatkan daya tarik pariwisata khususnya yang ada di Jakarta Timur.
“Pemilihan Abnon Jakarta Timur tahun 2014 diikuti 191 orang peserta. Setelah dilakukan penyaringan yang sangat ketat dan terpilih 15 pasang finalis,” ucapnya.
Dari 15 pasangan finalis Abnon 2014 dipilih sebanyak 7 (tujuh) pasangan dengan predikat yakni Abnon 2014, wakil satu, wakil dua, harapan satu, harapan dua, harapan tiga dan favorit Abnon 2014. Sedangkan dari 7 pasang tersebut hanya 3 pasang yang akan dikirim sebagai utusan Jakarta Timur ke ajang pemilihan Abnon tingkat Provinsi DKI Jakarta.


sumber:berita jakarta

5 Pasar di Jaktim Bebas Boraks dan Formalin

5 Pasar di Jaktim Bebas Boraks dan Formalin

Masyarakat yang akan berbelanja kelima pasar tradisional di wilayah Jakarta Timur, tidak perlu khawatir lagi akan tertipu dengan membeli makanan atau minuman yang telah mengandung boraks, formalin atau zat kimia berbahaya lainnya bagi tubuh manusia.  Pasalnya, Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur, menyatakan, lima pasar tersebut telah dinyatakan bebas dari bahan pengawet atau bahan berbahaya lainnya.
" Kami akan melakukan pengawasan yang lebih intensif, mulai dari H-7  Ramadhan sampai H+7 Idul Fitri. Pengawasan khususnya pada pengunaan formalin, pencampuran daging babi celeng, boraks dan ayam bangkai"
Kelima pasar tersebut merupakan pasar percontohan yang rutin dipantau Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur. Kelima pasar itu adalah, Pasar Cibubur, Pasar Jatinegara, Pasar Rawamangun, Pasar Ujung Menteng, dan Pasar Perumnas Klender.
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur, Sabdo Kurnianto mengatakan, pihaknya akan memperketat pengawasan di pasar-pasar tersebut, terutama dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Sebab lazimnya saat itu permintaan ikan dan daging bakal melonjak drastis.
"Kami akan melakukan pengawasan yang lebih intensif, mulai dari H-7  Ramadhan sampai H+7 Idul Fitri. Pengawasan khususnya pada pengunaan formalin, pencampuran daging babi celeng, boraks dan ayam bangkai," kata Sabdo Kurnianto, Senin (23/6).
Sabdo mengungkapkan, dalam melakukan pengawasan, pihaknya melibatkan unsur kepolisian, Satpol PP dan petugas kecamatan.
Sabdo menambahkan, setiap bulan Badan POM dan pihak pasar secara bersama melakukan pengecekan. Dan terus disosialisasikan kepada pedagang tentang obat berbahaya dan dampaknya bagi kesehatan.
“Atas kondisi yang baik ini, kami juga sangat berharap kepada para pedagang yang berjualan di sejumlah pasar ini tetap konsisten untuk tidak lagi menjual daging atau ikan dicampur formalin. Mudah-mudahan para pedagang sudah semakin sadar akan timbulnya bahaya yang disebabkan oleh zat formalin ini,”


sumber berita jakarta

Minggu, 22 Juni 2014

Ulang Tahun ke-487, Jakarta Terima Kado Pahit



Ulang Tahun ke-487, Jakarta Terima Kado Pahit


Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ibu kota menerima kado pahit pada perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-487. Sebab, pada perayaan ultah tahun ini, Pemprov DKI justru meraih sejumlah predikat yang kurang menguntungkan.

" Ini HUT DKI yang sangat pahit. Sudah tidak dapat Adipura, dapat WDP. Saya mengira ini masih kurang"
Sejumlah prestasi yang merosot di antaranya gagal meraih Adipura, hasil laporan keuangan Pemprov DKI 2013 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan perolehan opini "Wajar Dengan Pengecualian (WDP), serta gagal mempertahankan predikat juara umum pada lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) 2014.

"Ini HUT DKI yang sangat pahit. Sudah tidak dapat Adipura, dapat WDP. Saya mengira ini masih kurang," kata Basuki, saat memberikan sambutan di upacara peringatan HUT ke-487 Kota Jakarta, di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (22/6).

Basuki mengaku heran mengapa Jakarta bisa meraih penghargaan Adipura tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya. Padahal, di sebagian besar sudut ibu kota masih banyak ditemukan sampah. "Saya juga heran kenapa tahun sebelumnya, Jakarta selalu meraih penghargaan Adipura. Mungkin yang dinilai cuma kawasan Sudirman-Thamrin. Padahal sungai-sungai kita penuh sampah," ujarnya.

Basuki juga menyayangkan prestasi DKI sebagai juara umum pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), tapi Sumber Daya Manusia (SDM) bukan asli dari kota Jakarta. Mantan Bupati Belitung Timut pun telah meminta kepada penanggung jawab kontingen DKI di lomba MTQ Nasional 2014 agar tidak lagi mengambil qori/qoriah dari luar daerah.

"Pada lomba MTQ 2014, kota Jakarta berhasil meraih juara keenam, tetapi dengan orang-orang asli Jakarta. Kita harus tetap mensyukuri hasil yang kita raih ini," ungkapnya.

Ia juga telah meminta Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan survei terkait warga miskin di ibu kota. Pasalnya, selama ini perhitungan warga miskin Jakarta hanya dihitung berdasarkan jumlah kalori yang dikonsumsi dan setara sekitar Rp 300 ribu lebih per bulan. Ke depan, Pemprov DKI akan mengubah pola tersebut berdasarkan besaran nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

"Jadi, tidak usah kaget kalau tahun ini persentase warga miskin di ibu kota 3 hingga 4 persen lebih, maka pada tahun depan, persentase orang miskin melonjak hingga 50 persen lebih," jelasnya.

Dari berbagai persoalan tersebut, Basuki mengungkapkan, bahwa ini semua merupakan wajah asli Jakarta yang sebelumnya tidak pernah terkuak. "Kalau orang politik pasti bilangnya ini pil pahit. Tapi, kami tidak suka makan pil yang bohong-bohongan, apalagi pencitraan,"



Sumber: berita jakarta

Jokowi Presiden, Anak Ali Sadikin Jadi Gubernur DKI



Jokowi Presiden, Anak Ali Sadikin Jadi Gubernur DKI


Pemilihan presiden (Pilpres) 2014 akan berpengaruh terhadap konstelasi politik di ibu kota. Perubahan formasi kepemimpinan di Pemprov DKI Jakarta akan terjadi.

" Kelak Jokowi terpilih sebagai Presiden RI ke-7, wakil gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok secara konstitusi akan naik menjadi gubernur DKI menggantikan Jokowi"
Ketua Umum Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (KATAR) Sugiyanto menganalisis, Pilpres tahun 2014 ini akan berdampak kepada kepemimpinan di Pemprov DKI Jakarta.

"Kelak Jokowi terpilih sebagai Presiden RI ke-7, wakil gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok secara konstitusi akan naik menjadi gubernur DKI menggantikan Jokowi," ujarnya, Minggu (22/6).

Naiknya Ahok sebagai gubernur dari partai Gerindra, kata pria yang akrab disapa SGY ini, membuat kursi wakil gubernur akan diisi oleh kader PDI Perjuangan. "Secara kepantasan politik, PDI Perjuangan yang merupakan juara Pileg 2014 lalu, lebih pas mengisi posisi gubernur. Karena kemungkinan besar Ahok ditarik menjadi menteri di Kabinet Jokowi-JK," katanya.

Dari sejumlah figur di DPD PDI Perjuangan DKI yang layak dan pantas menduduki kursi gubernur DKI adalah Ketua DPD PDIP DKI, Boy Bernadi Sadikin. "Sebagai putera sulung mantan gubernur DKI Ali Sadikin, Boy sangat layak dan pantas menjadi gubernur DKI, dan wagubnya dari kader Gerindra," tegasnya.

Sementara itu, Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna mengatakan, selama ini kemacetan dan banjir di Jakarta yang terjadi tidak terlepas dari kurangnya perhatian pemerintah pusat. Untuk itu, jika Jokowi terpilih menjadi presiden, permasalahan tersebut akan lebih mudah ditangani.

“Kelak Jokowi menjadi presiden kewenangan akan lebih mudah. Dia bisa memerintahkan Kementerian PU dan wilayah penyangga DKI untuk membantu penangan banjir dan kemacetan yang sudah menahun ini,” katanya.

Dikatakannya, selama ini kewenangan Jokowi saat memimpin Jakarta sangat terbatas. Dengan Jokowi menjadi presiden sudah dipastikan banjir dan macet akan lebih mudah diatasi.

“Gampang kok tinggal cari menteri yang mau bekerja. Anggaran penanganan juga bisa dipercepat. Waduk Ciawi, Cisadane, tidak bisa ditunda lagi dan akan mudah direalisasikan,” ungkapnya.

Ditambahkannya, dengan latar belakang Jokowi yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI sudah dipastikan Jokowi lebih memahami permasalahan yang ada di DKI saat ini.

“Jokowi presiden, masterplain banjir dan kemacetan Jakarta akan mudah dijalankan,”


Sumber: berita jakarta

Selasa, 17 Juni 2014

DKI Jadikan Taman Berkonsep Ekonomi Kreatif

 DKI Jadikan Taman Berkonsep Ekonomi Kreatif

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, mengatakan, akan mengembangkan konsep ekonomi kreatif melalui pemutaran film bioskop terbaru maupun film lawas secara rutin di pemukiman warga. Melalui hal itu, diharapkan tumbuh konsep ekonomi kreatif warga.
" Kita ingin di setiap kampung itu diputar film seperti yang dibintangi Bing Slamet, Ateng, Benyamin, Rhoma Irama. Film adalah salah satu produk kreatif"
"Kita ingin di setiap kampung itu diputar film seperti yang dibintangi Bing Slamet, Ateng, Benyamin, Rhoma Irama. Film adalah salah satu produk kreatif," kata Basuki di Balaikota, Selasa (17/6).
Untuk merealisasikan hal tersebut, kata Basuki, Pemprov DKI saat ini sedang mensurvei sejumlah lahan yang tak terpakai di pemukiman warga untuk dibeli dan diubah menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
"RTH akan diperuntukkan selain menjadi taman, bisa jadi sarana olahraga dan tempat pemutaran film. Kita kerjasamakan untuk pemutaran film nasional sehingga warga bisa menikmati," ungkapnya.
Namun, lanjut Basuki, konsep ekonomi kreatif tersebut baru dapat terlaksana jika lurah dan camat sudah dapat bertindak layaknya seorang manajer yang mengerti keinginan masyarakat. "Makanya saya pengen lurah camat kayak manajer. Kalau sudah kita dapatkan itu, mereka bisa ngerti masyarakat mau apa," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.
Selain itu, sambung Basuki, pihaknya juga merencanakan mengubah perpustakaan di kampung-kampung DKI dari yang berbasis buku menjadi sistem e-book atau electronic book. "Perpustakaan kita nanti tidak lagi berbasis buku tapi e-book, sebab orang makin banyak baca, menulis dan menggambar akan semakin kreatif," tuturnya.
Namun, tambah Basuki, kesempatan kreatif ini bisa terealisasi apabila DKI memiliki ruang terbuka hijau yang banyak, ada transportasi serta jaringan fiber optik. "Ini yang mau kita ciptakan. Kita ingin Jakarta betul - betul wirelles sehingga kreativitas orang akan naik. Kita pun menyadari orang bisa kreatif kalau dikasih kesempatan,"


sumber:berita jakarta

Jelang Ramadhan, 1.000 Petugas Gabungan Halau PMKS

 Jelang Ramadhan, 1.000 Petugas Gabungan Halau PMKS

Jelang bulan suci Ramadhan, sebanyak 1.000 petugas gabungan yang terdiri dari unsur Dinas Sosial, Satpol PP, dan Kepolisian Polda Metro Jaya disiagakan untuk menghalau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Namun, agar ketiga instansi yang terlibat memiliki aturan yang jelas, terlebih dulu akan dilakukan Memorandum of Understanding (MoU). Nantinya, petugas itu akan ditempatkan di wilayah-wilayah yang rawan PMKS.
"Kita sengaja terjunkan petugas gabungan sebanyak 1.000 orang. Mereka akan beroperasi di titik-titik rawan PMKS, seperti di lampu merah. Intinya mereka akan disebar di lima wilayah untuk menghalau "
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Masrokhan, mengatakan, pihaknya telah menyusun rencana untuk mengamankan Jakarta dari serbuan PMKS yang datang dari berbagai daerah di Indonesia saat bulan Ramadhan. Salah satunya dengan menyiagakan 1.000 petugas gabungan. Jumlah tersebut terdiri dari 700 personel Satpol PP dan Polda Metro Jaya. Serta sisanya adalah personel dari Dinas Kebersihan sebanyak 300 orang.
"Kita sengaja terjunkan petugas gabungan sebanyak 1.000 orang. Mereka akan beroperasi di titik-titik rawan PMKS, seperti di lampu merah. Intinya mereka akan disebar di lima wilayah untuk menghalau," kata Masrokhan, Selasa (17/6).
Dalam minggu ini, Dinas Sosial bersama dengan Polda Metro Jaya akan MoU untuk menciptakan Jakarta Bersih dari PMKS, mulai dari gelandangan dan pengemis (gepeng), pekerja seks komersial (PSK) hingga penyandang psikotik (orang gila).
Dikatakan Masrokhan, dalam menghalau PMKS pihaknya tidak bisa bertindak sendiri sehingga diperlukan kerjasama berbagai pihak. Dalam MoU, petugas gabungan akan melakukan penertiban di tiga kawasan, yakni di ring satu yang merupakan jalan protokol di lima wilayah. Ring dua yakni jalan provinsi di lima wilayah dan ring tiga yakni jalan pemukiman atau jalan sekunder.
Pendatanganan MoU, lanjut Masrokhan, dilakukan agar ketiga instansi yang terlibat memiliki aturan jelas. Selain itu, penertiban juga akan mempunyai payung hukum yang jelas yakni Peraturan Daerah (Perda) No. 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum serta Instruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta No. 53 tahun 2013 tentang Pelaksanaan Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan terkait PMKS.  
Agar PMKS tidak menjamur, sambung Masrokhan, pihaknya telah melakukan sosialisasi agar warga tidak memberikan sedekah di jalan. “Grand design sudah kita bicarakan. Salah satunya adalah melakukan operasi simpatik kepada PMKS maupun kepada warga yang memberi sedekah kepada PMKS. Intinya kita mau memberikan sosialisasi, untuk memberikan bantuan kepada fakir miskin tidak di jalanan,


sumber:berita jakarta

Minggu, 15 Juni 2014

Taman di Jakarta Akan Dilengkapi Sarana Olahraga

 Taman di Jakarta Akan Dilengkapi Sarana Olahraga

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, atau biasa disapa Ahok berencana membuat seluruh taman di DKI berkonsep active park. Dengan konsep tersebut, selain berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH), taman juga memiliki fungsi sebagai tempat berolahraga karena telah dilengkapi sarana dan prasarana olahraga memadai.
" Kita mengharapkan taman-taman yang telah diisi dengan konsep active park ini dapat meningkatkan semangat warga DKI untuk berolahraga dalam rangka menjalankan gaya hidup sehat"
Untuk mewujudkan program active park tersebut, pihaknya akan menggandeng swasta dalam memenuhi kelengkapan dan prasarana olahraga yang ada di taman, seperti yang dilakukan Pemprov DKI yang bekerjasama dengan Coca Cola di Taman Honda Tebet.
“Kita mengharapkan taman-taman yang telah diisi dengan konsep active park ini dapat meningkatkan semangat warga DKI untuk berolahraga dalam rangka menjalankan gaya hidup sehat,” ujarnya saat meresmikan active park di Taman Honda Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (15/6). 
Ahok menambahkan, akan membebaskan lahan maupun kampung-kampung kumuh yang ada untuk dijadikan taman berkonsep active park. Namun, ia meminta warga menjaga sarana dan prasarana yang ada serta kebersihan taman yang telah menjadi active park tersebut.
“Laporkan ke kelurahan bila ada oknum yang merusak active park ini, apalagi kalau ada foto. Kita akan tindak dan pidanakan oknum tersebut,” tegasnya.
Selain itu, dalam mengupayakan bertambahnya RTH pihaknya juga akan merevitalisasi Taman Pemakaman Umum (TPU) yang ada di Jakarta. Nantinya, TPU juga akan dilengkapi tempat berjalan kaki agar suasananya jadi tidak menyeramkan dan bisa digunakan untuk berolahraga.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Nandar Sunandar mengatakan, sebanyak 78 makam saat ini sedang direvitalisasi. Dengan begitu, TPU bisa dijadikan destinasi religi dan dapat digunakan untuk berolahraga bagi warga Jakarta.
“Pembenahan-pembenahan makam akan dilaksanakan, terutama main gate-nya (pintu gerbang) sudah tertata di setiap makam,”


sumber: berita jakarta

Eskalator Pasar Blok G Rampung Bulan Puasa

 Eskalator Pasar Blok G Rampung Bulan Puasa

Keinginan para pedagang pakaian Pasar Blok G Tanah Abang akan adanya fasilitas eskalator menuju kios mereka di lantai III segera terwujud. Saat ini, tangga jalan elektrik yang diperuntukan sebagai akses bagi pengunjung di pasar tersebut mulai dibangun dan ditargetkan siap beroperasi pada Juli mendatang. Para pedagang yakin, kehadiran eskalator nantinya dapat menarik pengunjung yang selama ini enggan datang ke kios mereka karena kelelahan menaiki anak tangga.
" Eskalator yang dibangun ada dua unit. Itu difungsikan untuk memudahkan pengunjung naik ke lantai III"
Pantauan beritajakarta.com di lapangan, pembangunan eskalator menuju lantai III Pasar Blok G Tanah Abang mulai dibangun dari lantai dasar. Hal tersebut ditandai dengan pengerjaan dua rangkaian besi pondasi eskalator oleh para pekerja.
Manager Pasar Blok G Tanah Abang, Namen Suhadi, membenarkan jika pembangunan eskalator di pasar yang dikelolanya itu sudah berjalan. Pengerjaan berlangsung dari pagi hingga malam hari. "Eskalator yang dibangun ada dua unit. Itu difungsikan untuk memudahkan pengunjung naik ke lantai III," ujarnya, saat ditemui di lokasi, Minggu (15/6).
Namen mengatakan, berdasarkan keluhan dari pedagang, tidak adanya fasilitas eskalator di Pasar Blok G Tanah Abang membuat para pengunjung enggan berbelanja ke kios mereka. "Karena untuk naik ke lantai II dan III Blok G, pengunjung harus naik anak tangga dari depan pintu," ujarnya.
Sejauh ini, pembangunan rangka eskalator sudah sampai ke lantai III dan masih terus dikerjakan para pekerja. "Fondasi eskalator saya pastikan kuat, walaupun hanya dicor pakai material beton sedalam 24 meter," tambahnya. 
Namem menuturkan, awalnya, rangka eskalator itu akan dibangun memakai tiang pancang beton sebagai pondasi. Namun hal itu urung dilaksanakan karena dikhawatirkan berdampak pada fisik gedung. "Kalau pakai tiang pancang berarti harus ditekan ke dalam tanah pakai alat berat. Kita khawatirkan berdampak ke bagian gedung, makanya kami pakai cor tanah," jelasnya.
Ia mengungkapkan, eskalator ini yang tengah digeber pembangunannya ini ditargetkan dapat mulai beroperasi Juli mendatang. Bersamaan dengan itu, pihaknya akan menambah pasokan listrik ke Blok G Tanah Abang. "Seminggu ini kita sudah koordinasi dengan PLN untuk tambah pasokan listrik," tandasnya.
Pembangunan eskalator ini disambut baik pedagang. Yono (34), salah seorang pedagang pakaian Pasar Blok G Tanah Abang berharap eskalator itu sudah bisa beroperasi saat Ramadhan. ”Saya berharap pembangunannya bisa cepat selesai. Kalau bisa bulan puasa sudah beroperasi karena pengunjung diperkirakan akan ramai untuk berbelanja kebutuhan Lebaran,"


sumber: berita jakarta

Jumat, 13 Juni 2014

Pemindahan Loket Monas untuk Tingkatkan Pengunjung

 Pemindahan Loket Monas untuk Tingkatkan Pengunjung

Keberadaan loket Monas yang selama ini ada di dalam ditengarai menjadi pemicu banyaknya pedagang kaki lima (PKL) berjualan di kawasan tersebut. Rencana pemidahan loket ke pagar depan dan pengunjung akan dikenakan biaya tiket sebesar Rp 5.000, tidak membuat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta khawatir jumlah pengunjung akan menurun. Justru dengan perubahan itu membuat kawasan tersebut menjadi aman dan nyaman sehingga pengunjung pun akan ramai berdatangan.
"Kita harus berpikir positif ya. Monas harus tertib, aman dan nyaman. Jika citra tersebut terbentuk, maka akan meningkat orang yang ke sana "
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman mengatakan, target Monas adalah harus aman, tertib dan nyaman. Jika hal tersebut dapat diciptakan, maka jumlah orang yang datang akan meningkat.
“Kita harus berpikir positif ya. Monas harus tertib, aman dan nyaman. Jika citra tersebut terbentuk, maka akan meningkat orang yang ke sana," kata Arie di Balaikota, Jumat (13/6).
Lebih lanjut, menurut Arie, mensterilkan kawasan Monas dari PKL bukanlah hal yang tidak mungkin. Pasalnya, hal tersebut pernah dilakukan pada saat festival keraton yang digelar di kawasan Monas beberapa waktu lalu.
"Monas pernah steril dari PKL selama 5x24 jam, pada waktu festival keraton dan masyarakat senang. Jika hal tersebut dilakukan secara konsisten, maka Monas akan jauh lebih baik," ucapnya.
Ia menambahkan, agar Monas tetap steril, jangka pendeknya adalah petugas keamanan bukan dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan harus mempunyai kriteria tertentu, agar tidak terjadi lagi oknum yang mencari keuntungan.
"Harus ditentukan dulu kriteria dari petugas keamanan dan harus terlatih. Apakah dari tentara atau polisi. Itu soal berikutnya. Tapi, kalau petugas keamanan dari PNS, apakah dari Satpol PP, maka sami mawon," tandasnya.

sumber:berita jakarta

JLNT Akan Berubah Fungsi

 JLNT Akan Berubah Fungsi

Jalan Layang Non Tol (JLNT) yang selama ini digunakan sebagai jalur umum untuk kendaraan pribadi akan diubah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Untuk membenahi transportasi massal di ibu kota, jalur tersebut akan diubah menjadi jalur khusus transportasi massal.
" Beberapa jalan layang non tol diubah jadi khusus untuk bus. Nanti ada sky bridge yang nyambung ke gedung-gedung, supaya nanti orang yang mau naik bus tinggal lewat di situ"
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, pihaknya akan membangun sejumlah jembatan penghubung ke gedung perkantoran yang dekat dengan JLNT.
"Beberapa Jalan Layang Non Tol diubah jadi khusus untuk bus. Nanti ada sky bridge yang nyambung ke gedung-gedung, supaya nanti orang yang mau naik bus tinggal lewat di situ," ujar Basuki di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (13/6).
Dengan perubahan itu, Basuki berharap warga Jakarta mau beralih ke transportasi massal ketimbang membawa kendaraan pribadi untuk kegiatan formal maupun rekreasi bersama keluarga.
"Makanya kita juga mau siapin bus tingkat. Nanti para lansia yang selama ini kesusahan naik Halte Transjakarta tinggal naik itu saja. Karena kan dek-nya rendah. Jadi untuk naik tinggal nunggu di pinggir jalan saja," tuturnya.
Sekadar diketahui, salah satu JLNT di Jakarta yang letaknya di kawasan perkantoran adalah JLNT Casablanca, yang diresmikan penggunaannya pada Januari 2014 lalu. Jalan tersebut menghubungkan kawasan Tanah Abang di Jakarta Pusat, dan Kampung Melayu di Jakarta Timur.


sumeber: berita jakarta

Kamis, 12 Juni 2014

Penderita HIV/AIDS di Jaktim Tertinggi di Ibu Kota

 Penderita HIV/AIDS di Jaktim Tertinggi di Ibu Kota

Penderita HIV/AIDS di DKI Jakarta terus meningkat tiap tahun. Tahun 2013 tercatat ada 24.807 kasus positif HIV dan 6.973 penderita AIDS. Padahal tahun lalu penderita baru berkisar 20 ribu orang. Dari lima wilayah, Jakarta Timur menempati posisi tertinggi dengan 1.416 kasus.  Rinciannya, penderita HIV mencapai 462 dan AIDS sebanyak 954 kasus. Jumlah penyakit HIV/AIDS terbanyak diderita kaum laki-laki dengan jumlah kasus 1.016 orang dan perempuan sebanyak 360 orang.
" Masyarakat Jakarta Timur banyak yang mulai sadar akan bahaya HIV/AIDS sehingga mulai melapor, akibatnya jumlah kasus yang terdeteksi juga lebih banyak"
Sementara rincian penderita HIV/AIDS empat wilayah lainnya yakni, Jakarta Barat yang menempati urutan kedua dengan jumlah 1.177 orang, Jakarta Pusat diurutan selanjutnya dengan kasus 938 orang. Jakarta Utara menduduki peringkat keempat dengan jumlah penderita penyakit mematikan itu berjumlah 863 orang.
Kasus HIV terendah temuan kasus penyakit yang belum ada obatnya itu selama tahun 2013 ditempati wilayah Jakarta Selatan dengan jumlah 819 kasus.
Anggota Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Jakarta Timur, dr Armida menuturkan, faktor penyebab tingginya temuan kasus penyakit HIV/AIDS di daerah yang berbatasan dengan Kota Bekasi itu, karena kesadaran warganya akan penyakit berbahaya tersebut cukup tinggi. 
    
“Masyarakat Jakarta Timur banyak yang mulai sadar akan bahaya HIV/AIDS sehingga mulai melapor, akibatnya jumlah kasus yang terdeteksi juga lebih banyak,”kata Armida, Kamis (12/6).
Selain itu berdasarkan faktor penularan, jumlah tertinggi karena heteroseksual sebanyak 646 orang (HIV 232 dan 414 AIDS) dan akibat narkoba suntik ada 610 orang (HIV 175 dan AIDS 435). Sementara berdasarkan faktor pekerjaan, sebanyak 352 orang tenaga profesional atau karyawan (HIV 124 dan AIDS 228) dan ibu rumah tangga sebanyak 210 orang (HIV 73 dan AIDS 137).
Atas temuan ini, kata Armida, membuat KPA Nasional menjadikan Jakarta Timur tempat pembelajaran (learning site) program penanggulangan HIV/AIDS di DKI Jakarta. Ada dua Puskemas yaitu Puskesmas Kecamatan Ciracas dan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo yang menjadi fokus penelitian.
Armida menambahkan, terpilihnya dua puskesmas tersebut bukan lantaran dua kecamatan tersebut memiliki jumlah kasus terbesar. Namun lebih pada kelengkapan peralatan  dan tersedianya pelayanan yang lebih komprehensif.


sumber: berita jakarta

Rabu, 11 Juni 2014

Lalu Lintas di Kolong Flyover Pondok Kopi Semrawut

Lalu Lintas di Kolong Flyover Pondok Kopi Semrawut

 Kesemerawutan dan kemacetan di kawasan Jl I Gusti Ngurah Rai, tepatnya di kolong flyover Pondok Kopi, Jakarta Timur, dikeluhkan warga. Mereka meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan petugas Polantas menindak tegas awak Metromini dan pengendara sepeda motor yang tidak disiplin.
" Perselisihan sering terjadi antara sesama pengendara motor karena sering bersenggolan"
Kesemrawutan itu lebih sering diakibatkan awak angkutan umum yang tidak disiplin. Mereka ngetem di tikungan atau bahkan banyak Metro Mini melawan arus putaran di bawah kolong flyover Pondok Kopi. Belasan aramada Metromini T47 jurusan Pondok Kopi-Cempaka Putih bahkan menggunakan dua jalur untuk ngetem.
Selain itu, ratusan pegendara sepeda motor setiap hari pun nekat melawan arus dari Jl Penggilingan ke arah Jl I Gusti Ngurah Rai atau sebaliknya. Selain membahayakan pengguna jalan lain, sikap tidak tertib berlalulintas ini juga menimbulkan kemacetan parah, terutama pada jam masuk dan pulang kerja.
“Perselisihan sering terjadi antara sesama pengendara motor karena sering bersenggolan,” ujar Demen (42), warga Penggilingan, Jakarta Timur, Rabu (11/6).
Menurut Demen, banyaknya pemotor yang melawan arus di jalan tersebut lantaran mereka lebih memilih jalan pintas. Pasalnya untuk memutar balik jaraknya relatif jauh, yakni di kolong flyover Pulo Gebang, dekat kantor Walikota Jakarta Timur.
“Pemotor harus memutar di sisi jalan tol yang jaraknya sangat jauh. Sehingga pemotor nekat saja lawan arus,”  ujarnya.
Sementara itu, Parlin (47), warga yang setiap hari melewati putaran  kolong flyover Pondok Kopi mengaku, nyaris tertabrak Metromini yang memutar melawan arus. “Seharusnya Dinas Perhubungan tanggap terhadap hal ini, karena sering adanya tabrakan. Jangan sampai ada korban baru ada tindakan," tandasnya.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Benhard Hutajulu mengatakan, sebenarnya sudah sangat sering dilakukan razia dan penertiban di kawasan tersebut. Rambu lalu lintas juga sudah cukup dipasang. “Angkutan umum sering diparkir, sementara sopirnya entah ke mana,” katanya.
Benhard juga menyebutkan sudah dilakukan sosialisasi oleh petugas di lapangan terkait dengan penegakan peraturan. Dia juga menyebutkan akan meningkatkan pengawasan di lapangan. “Kita akan tingkatkan pengawasan di lapangan dan penindakan bagi pelanggar peraturan,”

sumber: berita jakarta

Panitia PRJ Monas Kewalahan Atasi PKL Liar

Panitia penyelenggara PRJ Monas mengeluhkan maraknya keberadaan pedagang kaki lima (PKL) tidak resmi yang berjualan di areal PRJ Monas. Padahal, kondisi demikian juga menyusahkan pengunjung untuk leluasa berbelanja atau menikmati sajian PRJ Monas.
"Saya tidak tahu mereka izinnya ke mana? "
 Panitia PRJ Monas Kewalahan Atasi PKL Liar

Ketua Panitia PRJ Monas, M Haris Pindratno mengakui banyaknya kekurangan dalam penyelenggaran PRJ Monas yang dibuka pada Selasa (10/6) kemarin. Persiapan kegiatan yang sangat singkat membuat pelaksanaan terlihat tidak optimal. Salah satunya yakni banyaknya PKL liar yang memaksa masuk ke kawasan Monas sehingga bercampur dengan pedagang resmi yang telah diseleksi panitia sebelumnya.
Dikatakan Haris, pedagang resmi yang menjadi berjualan di PRJ Monas berada di dalam tenda warna putih yang telah disediakan. Jumlahnya mencapai 2.780 pedagang. Sementara PKL yang menggelar daganggannya di taman dan tempat pejalanan kaki adalah yang tidak resmi. "Saya tidak tahu mereka izinnya ke mana?," ujar Haris, Rabu (11/6).

Melihat hal tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Satpol PP, Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI. "Kami masih terus evaluasi. Semoga sampai selesai berjalan tertib," katanya.
Pantauan beritajakarta.com, PKL tidak resmi menjajakan barang dagangannya di atas taman maupun akses pejalan kaki. Sehingga pengunjung kesulitan saat berjalan menuju acara digelar.
Selain banyaknya PKL tidak resmi, parkir liar juga menjadi catatan dalam pelaksanaan perdana ini. Sebab lahan parkir di lapangan IRTI Monas tidak mampu menampung banyaknya kendaraan yang terus berdatangan. Tidak sedikit mobil, bus pariwisata dan sepeda motor justru memarkirkan kendaraannya di luar pagar sehingga memakai bahu jalan dan jalur bus Transjakarta.
Seperti diketahui, ajang PRJ Monas ini merupakan, cara Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan hiburan kepada rakyatnya secara gratis dan murah. Warga yang datang tidak dipungut biaya masuk.

sumber: berita jakarta