Rabu, 29 Januari 2014

APBD DKI 2014 Akhirnya Disahkan

Setelah sempat tertunda selama beberapa kali, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2014 akhirnya disahkan dengan nilai Rp 72 triliun. Jumlah ini meningkat tajam jika dibandingkan APBD DKI 2013 yang sebesar Rp 50,1 triliun. Dengan anggaran sebesar itu, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo masih memprioritaskan masalah banjir dan macet untuk segera diselesaikan.

Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana mengatakan, rancangan perda ini telah dibahas melalui berbagai tahapan, mulai dari tingkat fraksi, komisi, Badan Anggaran, dan terakhir disempurnakan dalam forum rapat gabungan pimpinan DPRD. Dalam Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) yang diajukan pihak eksekutif sebesar Rp 69,5 triliun. Namun diusulkan kembmali penambahan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun.

"Tambahan itu diperoleh dari estimasi adanya tambahan penerimaan dari dana berimbang khususnya bagi hasil pajak. Dengan demikian APBD 2014 yang disahkan sebesar Rp 72 triliun," ujar Triwisaksana, usai Rapat Paripurna DPRD DKI, Rabu (22/1).

Dalam APBD yang disetuji, kata Triwisaksana, pendapatan daerah DKI mencapai Rp 64,71 triliun. Sementara untuk belanja daerah mencapai Rp 64,88 triliun. Sehingga terjadi surplus sebesar Rp 167,012 miliar. "Nantinya surplus akan ditutupi dengan pembiayaan daerah," katanya.

Dikatakan Sani, pembiayaan daerah akan diperoleh dari sisa lebih penggunaan anggara (Silpa) sebesar Rp 7,015 triliun, serta dari pinjaman Bank Dunia untuk proyek Jakarta Emergency Dredging Inisiative (JEDI) sebesar Rp 269,4 miliar. Sementara pengeluaran anggaran akan digunakan untuk penyertaan modal pemerintah (PMP) sebesar Rp 7,108 triliun dan pembayaran pokok utang sebesar Rp 9,38 triliun.

Dalam sidang paripurna penetapan APBD DKI 2014, sejumlah anggota DPRD DKI sempat beberapa kali melakukan interupsi.

Penyelesaian Banjir dan Macet Masih Jadi Prioritas
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, program prioritas tahun ini masih terkait banjir dan macet di ibu kota. Sebagian besar anggaran akan dialokasikan untuk kedua problem kota Jakarta tersebut. Bahkan untuk tahap awal, akan langusng difokuskan untuk penanganan banjir yang sedang melanda Jakarta. "Ya kan bolak balik saya sampaikan tetap banjir dan macet. Hanya tidak hafal lah berapa. Karena itu kan tidak hanya di Dinas PU saja. Ada juga yang Dinas Perhubungan, dan Dinas Energi dan Perindustrian," kata Jokowi.

Dikatakan Jokowi, dengan keterlambatan pengesahan APBD 2014 ini tidak akan berdampak banyak. Sebab keterlambatanyya hanya tiga pekan dari awal 2014. "Tidak ada dampaknya. Kalau hanya terlambat 3 minggu tidak ada masalah. Nyatanya juga berjalan kok," ujarnya.

Sementara terkait dengan hujan interupsi dari kalangan dewan, Jokowi tidak mempermasalahkan hal tersebut. Karena dinamika seperti interupsi dan voting sudah biasa terjadi di legislatif. "Ya interupsi seperti itu di dewan biasa. Interupsi, voting itu biasa. Itu kan dinamika disana,"

Baru 40 Persen Jalan Rusak Diperbaiki

Banjir wilayah Jakarta Timur merusak sedikitnya 24.670 meter persegi jalan atau sekitar 0,38 persen dari total luas jalan sepanjang 6,480 juta meter persegi di wilayah tersebut. Dari jumlah itu, baru 40 persen yang telah diperbaiki. Sedangkan 60 persen lebihnya, baru ditargetkan rampung pada Kamis (30/1) besok.





Kerusakan jalan ini cukup mengganggu pengguna jalan, sehingga sangat rawan dengan kecelakaan lalulintas. Pantauan di lapangan, jalan rusak masih terlihat jelas di hampir ruas jalan yang ada di Jakarta Timur seperti di Jl Otista Raya, Jl Jatinegara Barat, Jl Jatinegara Timur, Jl Pramuka, Jl Pemuda. Kemudian Jl Raya Bekasi, Jl I Gusti Ngurah Rai, Jl Sumarno, Jl Raya Bogor, Jl DI Panjaitan, Jl Ahmad Yani, Jl Perintis Kemerdekaan, Jl Laut Arafuru, Jl Inspeksi Kalimalang dan sejumlah ruas jalan lainnya.

Kasie Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Sudin Pekerjaan Umum (PU) Jalan Jakarta Timur, Ahmad Yazied mengatakan, dari seluruh ruas jalan rusak tersebut, saat ini sudah 40 persen diperbaiki. Ditargetkan 24.670 meter persegi jalan yang rusak itu rampung dikerjakan pada Kamis (30/1) besok. Namun, itu juga tergantung pada cuaca ibu kota. Jika diguyur hujan deras dan terjadi banjir maupun genangan maka pengerjaan bisa tertunda lagi.


Menurutnya, ruas jalan rusak yang telah dikerjakan itu antara lain di Jl Laut Arafuru sepanjang 500 meter. Kemudian Jl Bintara 300 meter persegi, Jl inspeksi Kali Cipinang atau Jl Laning sepanjang 500 meter persegi. Selain itu Jl I Gusti Ngurah Rai, Jl Bekasi Tmur, Jl Otista, Jl Jatinegara Barat, Jl Raya Bogor, Jl dr Sumarno dan Terminal Kampung Melayu.

Khusus jalan yang menjadi daerah langganan banjir, akan dibeton. Sebab, jika hanya dihotmix, khawatir rusak kembali. Termasuk semua jalan inspeksi di pinggir kali akan dibeton. Seperti Jl Inspeksi Kalimalang, Jl Inspeksi Kali Cipinang, Kali Sunter dan sebagainya.