Kamis, 21 November 2013

JAKARTA AKAN BELI 400 ESKAVATOR

DKI Jakarta akan membeli ratusan alat berat seperti eskavator untuk mempercepat pengerukan sejumlah waduk di ibu kota. Sebab, saat ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta hanya memiliki puluhan alat berat.


"Kita mau pakai alat sendiri, sekarang sudah beli sekitar 30-an, tinggal sewa sopir saja. Nanti kita beli sekitar 400 dan ditaruh di setiap waduk dan danau," kata Jokowi di Waduk Sunter, Jakarta Utara, Kamis (21/11).

Jokowi mengaku kesulitan untuk melakukan pengerukan dengan terbatasnya alat berat yang ada saat ini. "Kita akan nambah terus. Kalau punya alat sendiri bisa kerja enggak perlu lelang. Kalau perlu 600 sekalian," kata Jokowi.

Pembelian alat berat tersebut akan dilakukan secara bertahap. Jika tahun ini hanya membeli sebanyak 30 unit, untuk tahun depan rencananya dibelih dua kali lipat lebih banyak. "Tahun depan nambah dua kali lipat. Jadi berangsur-angsur akan tambah banyak. Yang paling penting membersihkan dan memperdalam sehingga menampung air dari kanan kiri," ucapnya.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta tengah fokus untuk melakukan pengerukan, baik di waduk maupun sungai. Sebab sudah puluhan tahun tidak pernah dikeruk sehingga membuat tidak dapat secara maksimal menampung air. Hal tersebut membuat banjir dan genangan air di beberapa daerah.

TANGGUL LAUT RAKSASA JAKARTA (GIANT SEA WALL)

Proyek Giant Sea Wall atau bendungan raksasa  akan dipercepat
pembangunannya.  jika semula akan dibangun pada tahun 2020, maka pembangunannya akan dipercepat pada tahun 2015 mendatang. Pembangunan tanggul raksasa ini dinilai penting karena untuk menyelamatkan Jakarta dari ancaman banjir rob.

                                                                          ilustrasi

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengaku, akan mempercepat mega proyek bernilai ratusan triliun tersebut. "Kita percepat ke tahun 2014 dan di tahun 2015 sudah mulai pembangunan fisiknya," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (21/11).




Jokowi, mengatakan  mega proyek tersebut masih harus melalui proses kalkulasi yang sangat panjang. Selain itu, harus ada beberapa aspek juga yang diperhitungkan seperti aspek ekonomi, aspek kesehatan, dan aspek lingkungan.

Setelah kalkulasi selesai, Jokowi optimistis dapat memulai pengerjaan giant sea wall  secepatnya. "Hitung-hitungnya saja belum kok. Butuh proses dan waktu perencanaan yang matang. Jangan lama-lama lah," kata Jokowi.

Seperti diketahui, giant sea wall ini merupakan salah satu gagasan mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo untuk menjaga bahaya rob dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan air bersih. Ada jalan melingkar di atas giant sea wall dan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Selain itu, sebagai pendukung, juga akan dibuat pulau-pulau buatan.

Pembangunan tanggul di kawasan Jakarta Utara ini menghabiskan dana sekitar Rp 150 triliun. Untuk pendanaannya sendiri, berasal dari pihak investor atau swasta. Dengan adanya tanggul raksasa di Jakarta diyakini bisa menyelesaikan hingga 90 persen masalah banjir di ibu kota. Terlebih setiap tahunnya terjadi penurunan muka tanah di Jakarta.

Sebelum prediksi rob di seluruh pantai utara Jawa terjadi, proyek ini harus sudah selesai. Proyek ini merupakan solusi jangka panjang untuk melindungi Jakarta dari banjir dan penyediaan air bersih.