Rabu, 15 Januari 2014

Bus Tingkat Wisata Segera Beroperasi

Dalam waktu yang tidak lama lagi, warga Jakarta dan wisatawan lokal maupun mancanagera bisa menikmati bus tingkat wisata secara gratis yang disediakan Pemprov DKI Jakarta. Kemarin, lima unit bus tingkat asal Cina itu telah tiba di Pelabuhan Tanjungpriok. Setelah semua proses administrasi selesai, rencananya bus-bus tersebut akan diujicoba pada Jumat (17/1).



Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Arie Budhiman mengatakan, keberadaan bus tingkat wisata ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jakarta. Secara bertahap, jumlah bus tingkat wisata ini juga akan ditambah. "Bus tingkat wisata ini memiliki desain menarik dengan ikon-ikon wisata Jakarta," ujar Arie, saat meninjau lima bus tingkat wisata di Jakarta International Container Terminal (JICT) Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (14/1).

Dikatakan Arie, bus tingkat wisata ini akan melayani warga maupun wisatawan dengan rute tertentu. Adapun rute alternatif yang telah disiapkan sejauh ini, Blok M - Bundaran HI - Museum Tekstil - Monas - Kota Tua. Setelah proses administrasi rampung, bus tingkat wisata akan dipajang di sekitar Bundaran HI. "Sesuai keinginan Pak Gubernur,  kita akan pamerkan di bundaran HI agar masyarakat bisa melihat. Jumat (17/1) kita ujicoba," katanya.

Setelah diujicoba, diperkirakan bus tingkat ini akan beroperasi mulai akhir Januari atau awal Februari. Bus tingkat ini memiliki kapasitas sebanyak 60 tempat duduk dimana dua diantaranya diperuntukkan bagi penyandang disabilitas. Nantinya, bus tingkat ini akan beroperasi setiap hari mulai pukul 07.00 - 21.00.

Interior bus tingkat ini juga dilengkapi pendingin udara serta fasilitas screen untuk memutar video promosi wisata Jakarta. "Tentu ada guide-nya juga. Intinya, setiap orang yang naik bus bisa mengetahui informasi tempat wisata atau ikon Jakarta yang mereka lewati," katanya.

Untuk manajemen pengelolaannya, sambung Arie, akan dioperasikan oleh Disparbud DKI Jakarta. Sedangkan untuk biaya perawatan bus, akan dianggarkan dalam APBD DKI Jakarta dalam pos anggaran Disparbud DKI.

Meski gratis, pihaknya sedang memikirkan untuk membuat sistem yang dapat melakukan kontrol terhadap tiket gratis tersebut. Kemungkinan tiket gratis dapat diperoleh di pusat-pusat perbelanjaan, hotel, termasuk bandara Soekarno-Hatta.

Ditambahkan Arie, keberadaan bus tingkat wisata ini tidak akan menimbulkan kemacetan melainkan dapat mengurangi kemacetan di ibu kota. Sebab bus tingkat ini memberikan alternatif angkutan umum yang nyaman untuk mengantarkan warga dan wisatawan ke lokasi wisata di ibu kota.

Untuk sopir, pihaknya akan menggunakan pihak ketiga untuk memilih sopir yang akan menjadi pramudi bus wisata tingkat ini.  

Normalisasi Tiga Sungai Ditargetkan Selesai Tahun Ini

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta manargetkan penyelesaian normalisasi tiga sungai di ibu kota yang kerap meluap hingga menyebabkan banjir harus rampung pada tahun ini juga. Ketiganya sungai tersebut yakni, Sungai Pesanggrahan, Sungai Angke dan Sungai Sunter.




"Target normalisasi ketiga sungai tahun ini harus beres," ujar Basuki T Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota, Rabu (15/1).

Dikatakan Basuki, pihaknya telah menyiapkan langkah awal dengan  merelokasi seluruh warga yang bermukim di bantaran ketiga kali tersebut. "Usir semua orang yang dudukin pinggiran sungai untuk normalisasi. Warga direlokasi ke rusun," katanya.

Meski begitu, diakui Basuki, merelokasi warga dari bantaran kali ke rusun bukanlah perkara yang mudah. "Yang kita kejar ini yang tiga dulu. Pesanggrahan, Angke dan Sunter dulu nih," ucapnya.

Sedangkan, untuk relokasi warga di bantaran kali Ciliwung, ditambahkan Basuki, diperkirakan akan memakan waktu lebih panjang. "Ada 55 ribu lebih KK yang tinggal di sepanjang bantaran kali Ciliwung. Kita juga mesti tunggu rusun Pasar Minggu dan Pasar Rumput selesai," tandasnya.

sumber:beritajakarta

Pengesahan APBD 2014 Mundur Lagi

Pengesahan APBD 2014 Mundur Lagi. Setelah diundur beberapa kali, pengesahan akan dilakukan DPRD DKI pada hari ini, Rabu 15 Januari. Namun, ternyata lagi-lagi tak ada kejelasan. Karena itu, sesuai aturan yang berlaku, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, dinilai berhak menetapkan anggaran sendiri sebesar anggaran tahun sebelumnya.

Ketua Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar), Sugiyanto mengatakan, pembahasan APBD DKI Jakarta telah menyalahi dan melanggar undang-undang (UU). Sebab, berdasarkan UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah dan peraturan turunannya PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dalam pasal 45 PP 58/2005, disebutkan RAPBD diputuskan selambat-lambatnya satu bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan atau paling lambat pada 30 November 2013.

Namun, bila pembahasan APBD DKI Jakarta 2014 tetap dilanjutkan, kata Sugiyanto, DPRD DKI bisa meminta Gubernur Jokowi untuk melaksanakan angka APBD tahun anggaran sebelumnya.

“Ketentuan ini juga diatur dalam PP 58/2005 pada pasal 46 yakni apabila DPRD sampai batas waktu sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (1) tidak mengambil keputusan bersama dengan kepala daerah terhadap rancangan peraturan daerah tentang APBD, kepala daerah melaksanakan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBD tahun anggaran sebelumnya untuk membiayai keperluan setiap bulan, yang disusun dalam rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD,” jelasnya, Rabu (15/1).

Terkait hal itu, anggota DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edy Marsudi mengatakan, mundurnya kembali pengesahan APBD 2014 dikarenakan banjir yang melanda ibu kota. Sehingga atas koordinasi eksekutif dan legislatif pengesahannya diundur. "Ya, kan ada hujan dan banjir, Pak Gubernur dan Pak Wagub semua pikirannya ke situ. Kemarin kan apa lagi ada pelantikan Walikota Jakarta Utara," kata Pras.

Kendati demikian, diakui Pras semua pembahasan telah selesai semua. Hanya masalah waktu saja untuk pengesahannya. APBD 2014 yang disetujui mencapai Rp 72 triliun. Dijadwalkan kembali pengesahan akan dilakukan pada 17 Januari mendatang. Jumlah ini lebih besar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2013 sebesar Rp 50,1 triliun.

sumber:beritajakarta

Naik Transjakarta Diskon 50 Persen

Kabar gembira  Naik Bus Transjakarta Diskon 50 Persen . Ya, mulai hari ini, hingga 22 Januari nanti, penumpang bus Transjakarta akan mendapatkan diskon hingga 50 persen. Kebijakan ini diberikan dalam rangka ulang tahun ke-10 Unit Pengelola (UP) Transjakarta.



Kepala Humas UP Transjakarta, Sri Ulina Pinem mengatakan, pihaknya memberikan diskon untuk penumpang karena ingin mengajak warga memperingati ulang tahun UP Transjakarta. Hanya saja, diskon diberikan kepada penumpang pengguna tiket elektronik. Sementara untuk pelanggan yang masih menggunakan pembayaran tunai tidak mendapatkan potongan harga tiket.

"Pembayarannya tidak sulit karena kita langsung potong dari saldo yang ada dikartu. Ini hanya untuk pelanggan non tunai. Untuk jam 05.00 sampai 07.00 jadi hanya membayar Rp 1.000, sementara dari 07.00 sampai 23.00 hanya bayar Rp 1.750," ujar Ulina, Rabu (15/1).

Selain memperingati ulang tahun UP Transjakarta, tepat pada 22 Januari juga merupakan satu tahun penggunaan e-ticketing. Dikatakan Sri, pemberian diskon ini juga merupakan salah satu upaya PT Transjakarta agar pengguna tiket single trip beralih ke tiket elektronik. "Kan lebih praktis, tidak perlu mengantri juga," katanya.

Sejak diluncurkan pada awal 2013 lalu, jumlah pengguna tiket elektronik masih jauh dari harapan PT Transjakarta. Dari 350-390 ribu pengguna Transjakarta per harinya, baru 20 persen saja yang menggunakan tiket elekronik.

sumber:beritajakarta