Rabu, 04 Februari 2015

Pasar Induk Kramatjati Akan Dikembangkan Jadi Pasar Wisata

Menjelang penyelenggaraan Asian Games 2018 mendatang, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat menginstruksikan PD Pasar Jaya agar menata ulang Pasar Induk Buah-buahan dan Sayur Mayur Kramatjati, Jakarta Timur.


" Pasar Induk Kramatjati harus menjadi pasar wisata. Saya minta pengelola agar menata kembali. Paling tidak, sebelum Asian Games, pasar ini sudah rapi"
Djarot mengharapkan agar pusat grosir buah-buahan dan sayur mayur terbesar di Asia Tenggara ini bisa dikembangkan menjadi pasar wisata. Untuk itu diperlukan penataan ulang supaya pasar induk ini lebih rapi dan nyaman dikunjungi.

"Pasar Induk Kramatjati harus menjadi pasar wisata. Saya minta pengelola agar menata kembali. Paling tidak, sebelum Asian Games, pasar ini sudah rapi. Namun kami minta tahun 2016 sudah layak menjadi pasar wisata," kata Djarot saat melakukan blusukan ke Pasar Induk Buah-buahan dan Sayur Mayur Kramatjati, Rabu (4/2).

Dikatakan mantan Walikota Blitar ini, salah satu syarat untuk mewujudkan pasar wisata adalah lingkungannya harus bersih dan tidak adanya sampah yang menggunung. Pelayanan juga harus ditingkatkan sehingga konsumen merasa nyaman saat berbelanja.

Menurut Djarot, penataan lingkungan juga harus menyeluruh, seperti adanya lampu penerangan jalan serta aktivitas bongkar muat barang tidak menimbulkan kemacetan.

"Kontingen Asian Games dari luar negeri kan membutuhkan sayur mayur dan buah-buahan yang segar. Nah pasar ini harus bisa memberikan kesan yang bagus sehingga mereka juga dapat berwisata di pasar induk ini," imbuh Djarot.

Manajer Pasar Induk Sayur Mayur dan Buah-buahan Kramatjati, Muhammad Salam menjelaskan, pihaknya sedang melakukan perencanaan untuk menata ulang seluruh bagian pasar. Mulai dari jaringan komputerisasi, areal parkir, taman, pedagang kaki lima (PKL), dan sebagainya.

DKI Terus Benahi Sistem Aliran Sungai

Berbagai upaya terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mengantisipai puncak banjir di ibu kota yang diprediksi akan berlangsung antara bulan Januari - Ferbruari 2015 sebagaimana prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Salah satunya, dengan terus membenahi sistem aliran sungai di ibu kota. 


"Kita sudah jaga. Saya pikir puncak bisa sampai mendekati Imlek. Kita udah siap kok "
"Kita sudah jaga. Besok kan puncaknya. Saya pikir puncak bisa sampai mendekati Imlek. Kita udah siap kok. Banjir juga nggak akan lama. Kecuali sabotase ya," ujar Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, Senin (2/2).

Dikatakan Basuki, berbagai antisipasi telah dilakukan, termasuk pengerjaan sistem aliran sungai di jalur tengah.

"Kalau sistem tengah, kita sudah selesai (kerjakan), walaupun belum sempurna. Makanya kita keringnya lebih cepat," katanya.

Namun, lanjut Basuki, pembenahan di jalur selatan hingga saat ini masih terkendala maraknya pemukiman kumuh di bantaran sungai yang belum dtertibkan.

”Volume sungai di jalur selatan tidak cukup sehingga pasti meluap. Yang repot sebetulnya, karena di jalur selatan sungainya rata-rata ditutupi rumah mewah sampai kumuh. Seharusnya lebar sungai 20 meter, 12 meter, tapi kondisi riil saat ini tinggal 3-4 meter. Ya masalah. Nah, itu kita akan terus usahakan bongkar. Tidak ada pilihan," tegas Ahok, sapaan akrabnya.

Basuki mengaku pihaknya juga masih terkendala pembebasan lahan untuk pembangunan sembilan waduk baru di ibu kota.

"Belum berfungsi, baru gali. Pembebasan lahan juga masalah. Makanya saya bilang sama mereka, kerjakan saja yang udah ada. Yang kita mau kerjakan tahun ini pemasangan tanggul. Kita tidak ingin rob masuk," ungkapnya.

Sekadar diketahui, sebanyak sembilan waduk baru yang akan dibangun oleh Pemprov DKI tersebar di sembilan lokasi yakni Cakung, Cilincing, Cengkareng, Rorotan, Marunda, Brigif (Jagakarsa), Pondok Ranggon dan Pantai Indah Kapuk.

Senin, 02 Februari 2015

Jakarta Siapkan, Rp 2,7 Triliun untuk Benahi Drainase di Ibu Kota

Persoalan banjir di ibu kota terus dibenahi Pemprov DKI. Tahun ini dianggarkan dana sebesar Rp 2,7 triliun untuk pembenahan sejumlah drainase di ibu kota. Jumlah tersebut masih kurang, karena untuk Jakarta benar-benar bebas banjir setidaknya dibutuhkan anggaran hingga Rp 118 triliun.


"Butuh waktu 20 tahun. Di 2035, Jakarta mungkin baru bisa bebas banjir "
"Total biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki drainase di seluruh Jakarta sekitar Rp 118 triliun," kata Kepala Dinas PU Tata Air DKI, Agus Priyono, Senin (2/2).

Agus merinci, estimasi anggaran Rp 118 triliun itu dibutuhkan untuk membenahi drainase di aliran barat sebesar Rp 34 triliun, drainase aliran tengah Rp 43 triliun dan drainase aliran timur Rp 31 triliun.

"Sementara untuk tahun ini, kita cuma dianggarkan Rp 2,7 triliun," ujarnya.

Menurut Agus, menyelesaikan persoalan banjir di ibu kota tidak semudah membalikkan telapak tangan dan tidak cukup diselesaikan dalam waktu lima sampai sepuluh tahun. Melainkan membutuhkan waktu setidaknya 20 tahun atau tahun 2035 mendatang persoalan tersebut bisa teratasi. Salah satunya, karena kendala maraknya bangunan liar di bantaran kali.

"Butuh waktu 20 tahun. Di 2035, Jakarta mungkin baru bisa bebas banjir,"

Ahok Kenalkan Jakarta Smart City,Di Hadapan Para Dubes

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menggelar jamuan makan malam bersama Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi dan para duta besar (Dubes) Indonesia yang bertugas di berbagai negara di Balai Agung, Balaikota, Senin (2/2) malam.


"Kami saat ini juga telah membangun sistem konsep Jakarta Smart City. Berbagai laporan pengaduan masyarakat dapat segera direspon cepat oleh jajaran Pemprov DKI "
Basuki mengaku senang atas kehadiran para dubes Indonesia ke Balaikota DKI. Bahkan, dirinya sempat tidak yakin para dubes akan datang memenuhi undangan jamuan makan malam ini.

"Saya berharap dengan mengundang Bapak Ibu ke sini, minimal sudah kenal sama saya. Jadi saya nggak begitu perlu ke luar negeri. Dari pada saya ke sana belajar nggak ngerti juga masalah 1-2 hari," ujar Basuki dalam sambutannya.

Basuki mengajak para dubes Indonesia untuk membawa para investor di negara asal bertugas yang ingin menanamkan modal di Jakarta.

"Kalau Bapak Ibu yang sudah pengalaman di sana bawa ke sini, investornya mana, kita ada BUMD, ada kadin, kita bisa kerjasama. Jakarta kita harapkan bisa jadi pintu gerbang orang masuk promosi,"

Di hadapan para dubes, Basuki juga memaparkan beberapa upaya yang sedang dilakukan Pemprov DKI terutama seputar masalah penanganan banjir, pembenahan transportasi serta reformasi pelayanan.

”Kami saat ini juga telah membangun sistem konsep Jakarta Smart City. Berbagai laporan pengaduan masyarakat dapat segera direspon cepat oleh jajaran Pemprov DKI,”
.
Usai memberikan sambutan, Kepala UPT Jakarta Smart City, Alberto Ali menyampaikan konsep Jakarta Smart City kepada Menlu dan dubes Indonesia yang bertugas di berbagai negara.

Sementara Menlu, Retno LP Marsudi memuji mantan Bupati Belitung Timur ini sebagai sosok teladan. Menurutnya, tak ada yang bisa menandingi Basuki baik dari segi inovasi maupun keberanian.

"Kalau setiap hari kita membaca media, Pak Ahok ini kayak nggak pernah mati gaya. Ada saja setiap hari yang beliau kembangkan. Sangat inovatif dan efisien," jelasnya.

Retno juga memberikan apresiasi atas paparan konsep Jakarta Smart City yang jadi program andalan Pemprov DKI.

Retno juga berharap para dubes bisa bekerja sama dengan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama khususnya soal promosi wisata sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Intinya malam ini kita datang full team menyampaikan apresiasi kami atas undangan makan malam ini,"