Selasa, 24 September 2013

JALAN JAKSA JAKARTA GANTI NAMA....?

    Jalan Jaksa , jalan sepanjang 400 meter di Jakarta Pusat, Indonesia. Jalan ini terletak sekitar 1 km di selatan Monas dan sebelah barat stasiun kereta api Gondangdia.Kelurahan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat

Pemprov DKI Jakarta berencana mengubah nama Jalan Jaksa, menjadi Kampung "Backpacker". tujuannya untuk menjaring turis mancanegara terus datang berlibur di Jakarta.

........asal muasal penamaan berawal pada zaman Belanda, ketika mahasiswa Rechts Hogeschool Batavia (Akademi Hukum Jakarta) menetap di daerah ini. Karena itu jalan ini secara resmi dikenal sebagai Jalan Jaksa...
potensi Jalan Jaksa sebagai pusat perdagangan barang dan jasa cukup besar. Ada sekitar ratusan tempat usaha di kawasan tersebut.agen perjalanan, toko buku, tempat penukaran mata uang, binatu, pub,  kafe, tempat makan atau restoran, wisma dan hotel mulai kelas melati hingga berbintang. 

Pada 5-7 Agustus 1994, Festival Jalan Jaksa tahunan diadakan pertama kalinya dan pada penyelenggaraan Jaksa Street Festival 2013 bisa mengundang turis-turis asing datang ke wilayah tersebut.

Senin, 23 September 2013

SERIBU BEDUK RAMAIKAN TAKBIRAN IDUL ADHA 1434 H. DI Jl SUDIRMAN

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Agama berencana menggelar Night Religius Festival pada tanggal 15 Oktober 2013 yang akan datang. Acara tersebut untuk memeriahkan hari raya Idul Adha 1434 H.
Ditemui di Balaikota, Senin (23/9/2013), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjelaskan, acara tersebut akan diselenggarakan sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin, Jakarta.
"Nanti akan ada lebih dari 20 panggung di sepanjang jalan. Di sana juga akan disebar 1.000 beduk untuk meramaikan acara itu," ujar Jokowi, demikian nama Gubernur dikenal.
Di sejumlah panggung itu, lanjut Jokowi, beberapa tokoh akan diundang, baik di bidang agama maupun tokoh seni budaya berlatar Islami. Semisal, grup musik Kiayi Kanjeng, penyanyi Opick, dan penyanyi Sulis.
Jokowi ingin warga DKI menyambut hari Idul Adha 1434 H dengan berkualitas dan khidmat. Acara yang diselenggarakan oleh Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta itu, lanjut Jokowi, dimaksudkan agar Jakarta memiliki warna Islami, tidak melulu menyelenggarakan acara hura-hura seperti yang selama ini dilakukan. "Ini bukan pesta. Kita ingin tunjukkan, DKI Jakarta ini adalah kota yang religius, yang Islami," ujarnya. Rencananya, acara yang berlangsung dari sore hingga tengah malam tersebut akan diselenggarakan tanpa pungutan biaya sepeser pun terhadap warga. Jokowi berharap masyarakat menyambutnya.

sumber KOMPAS  h**p://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/23/2014440/Takbiran.Idul.Adha.Akan.Ada.Seribu.Beduk.di.Jalanan.Sudirman-Thamrin.

Selasa, 17 September 2013

Jokowi Terbiasa Kerja Detil Agar Tak Dibohongi Bawahan

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengatakan dari dulu hingga sekarang dia sudah terbiasa bekerja detil. Kebiasaan tersebut membuatnya bisa menguasai hal-hal kecil.
Menurutnya, bekerja secara detil membuat bawahan tidak akan berani main-main atau berbohong kepada pimpinannya.

Hal tersebut diutarakan Jokowi, demikian ia disapa, saat ditanya mengenai resep kepemimpinan yang dijalankannya.
‘’Dari dulu sejak saya kerja di pabrik sampai sekarang, saya terbiasa kerja detil. Nyalain mesin, mengecat tapi pakai spray, saya bisa,’’ ujar Jokowi saat berkunjung dan berbincang dengan awak redaksi Republika, Selasa (17/9).

Dengan menguasai hal-hal kecil yang detil, Jokowi mengatakan, orang-orang di bawah tidak akan berani main-main. ‘’Karena, dia (bawahan) akan anggap pemimpinnya lebih mengerti dari dia,’’ ujarnya.

Saat ini, untuk urusan Jakarta, Jokowi pun mengatakan sudah mulai menguasai banyak hal. Dia bahkan berani diadu dengan lurah dan camat mengenai permasalahan Jakarta yang ada di wilayahnya.
Dia menyontohkan persoalan Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, pengerjaan rumah susun. Menurutnya, dia sudah lebih banyak tahu di banding kepala dinas.

Mengetahui banyak hal, bagi seorang pemimpin menurutnya memang suatu keharusan. Namun, dia mengatakan pemimpin tersebut juga harus tahu mana yang prioritas dan harus diikuti.
‘’Ini agar tidak dibohongi bawahan. Makanya, saya harus turun ke lapangan,’’ ujarnya.

 http://www.republika.co..id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/09/17/mt9ii6-jokowi-terbiasa-kerja-detil-agar-tak-dibohongi-bawahan

Klarifikasi Soal Pembongkaran Masjid di Jatinegara

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama membenarkan bahwa pembongkaran Masjid Baitul Arif di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur memang untuk dibangun rumah susun. Namun demikian, ia menegaskan bahwa di area rusun juga akan dibangun masjid baru.

"Rusunnya kalau sudah jadi kita bikin masjid. Di rusun Marunda di rusun Daan Mogot kita juga bikin masjid kok," ujar dia di Balai Kota, Selasa (17/9).

Karenanya, sulung dari empat bersaudara ini meminta agar warga untuk sementara bisa menunaikan shalat di masjid lain. Sebab, katanya, jika tidak dibongkar, maka pemerintah tidak bisa membangun rusun dan masjid baru.

"Jadi harus dibedakan mana yang bongkar rumah ibadah sementara untuk dibangun lebih baik sama membongkar untuk melarang orang shalat. Beda lho," ujar suami dari Veronica Tan ini.

Sebelumnya, warga Jalan Jatinegara Barat mengeluhkan pembongkaran Masjid Baitul Arif yang berada di atas tanah milik Pemda DKI. Menurut mereka, pembongkaran rumah ibadah tersebut tanpa didahului musyawarah dengan pemuka agama setempat.