Rabu, 19 November 2014

Lima Pintu Air di Jakarta Siaga III

Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor sejak Rabu (19/11) sore membuat tinggi muka air di beberapa pintu air meningkat.

"Ada lima pintu air berstatus siaga III "
Berdasarkan catatan dari Pusat Pengendali dan Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, dari 12 pintu air yang dipantau, lima diantaranya berada pada posisi siaga III.

Petugas piket Pusdalops BPBD DKI Jakarta, Ratman, mengatakan, pihaknya terus memantau ketinggian muka air di beberapa pintu air. Berdasarkan pantauan yang dilakukan pada pukul 06.00 WIB, lima pintu air berada pada posisi siaga III. Kelimanya yakni Pintu Air Manggarai dengan ketinggian 750 cm, Pintu Air Karet ketinggian 450 cm, Pintu Air Krukut Hulu ketinggian 155 cm, Pintu Air Angke Hulu 170 cm, dan Pintu Air Pasar Ikan 190 cm. "Ada lima pintu air berstatus siaga III," kata Ratman, Kamis (20/11).

Sementara tujuh pintu air lainnya berada pada posisi siaga IV, yaknii Pintu Air Katulampa ketinggian 40 cm, Pintu Air Depok ketinggian 170 cm, Pintu Air Pesanggrahan ketinggian 60 cm, Pintu Air Cipinang Hulu ketinggian 100 cm, Pintu Air Sunter Hulu ketinggian 70 cm, Pintu Air Pulo Gadung ketinggian 365 cm, dan Waduk Pluit -190 cm.

Dia menyebutkan pada pukul 20.00 WIB malam tadi, Pintu Air Katulampa sempat berada pada posisi siaga II dengan ketinggian mencapai 190 cm. Selang beberapa jam, Pintu Air Depok berada pada posisi siaga II dengan ketinggian 330 cm. "Tapi sekarang dua pintu air itu sudah berada pada posisi aman atau siaga IV," ungkapnya.

Beberapa daerah yang berada di aliran Sungai Ciliwung saat ini sudah tergenang. Di antaranya Kelurahan Cawang, Kelurahan Bidara Cina, Kampung Pulo, Bukit Duri, dan Kampung Melayu. "Saat ini masih dilakukan pendataan wilayah mana saja yang tergenang,"

Gubernur, Ahok Langsung Ngebut Kerja

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Rabu (19/11) siang. Usai dilantik, Ahok yang baru tiba di Balaikota dengan seragam kebesaran kepala daerah warna putih-putih langsung melakukan tugas-tugasnya sebagai gubernur.

" Ini tadi sudah mulai kerja, tanda tangan di sini"
Tugas pertama yang dilakukannya adalah menggelar rapat di ruang rapim dengan sejumlah pejabat DKI. Selain rapat, sejumlah dokumen juga sudah menunggu untuk ditandatanganinya.

“Ini tadi sudah mulai kerja, tanda tangan di sini,” tutur mantan anggota Komisi II DPR ini seraya menunjukkan sejumlah berkas disposisi undangan yang sudah ditandatangani, Rabu (19/11).

Meskipun agendanya hari ini cukup padat, Ahok juga masih menyempatkan diri menerima ucapan selamat dari sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) yang terlihat berbaris di ruang Balairung. Sebagai gubernur, Ahok akan bekerja di ruang yang sebelumnya ditempati oleh Jokowi. Ruangan yang berada di lantai 1 tersebut, terlihat lebih kecil dibandingkan dengan ruangan wagub.

“Ini kursinya Pak Jokowi. Lebih enak saja. Kursinya dari zaman Pak Sutiyoso, sudah bulukan pas zaman Pak Jokowi. Nah, saya bilang sama Bagian Umum, lagi ada duit enggak? Kalau ada ganti dong lapisnya jadi yang baru. Nah, ini ganti kulit saja,” tuturnya.

Namun, Basuki mengaku, ruang kerja Gubernur DKI memiliki sejumlah kekurangan dibanding ruang kerjanya yang terletak di lantai 2 Balaikota.

"Lebih sempit. Dan di atas bisa lihat Monas. Kalau di sini ini view-nya kurang enak. Tapi suka enggak suka, ya ruangannya ya harus yang ini,”