Sebanyak 40 sekolah di Jakarta Pusat yang terdiri dari bangunan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) yang mengalami kerusakan,segera diperbaiki ,, perbaikan dikerjakan pada tahun
ini juga. Perbaikan meliputi, perbaikan sedang dan perbaikan berat.
Sedangkan rehab total bangunan sekolah akan dilakukan oleh Dinas
Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta.
Kepala Sudin Dikdas Jakarta Pusat, Sujadiyono mengatakan, bangunan sekolah yang rusak diantaranya terdiri dari 32 bangunan SD dan 8 SMP. Beberapa SMP yang harus dilakukan rehab total antara lain, SMPN 93 di Jl Gunung Sahari, SMPN 10 di Kemayoran, dan SMPN 8 di Menteng. "Kalau untuk kategori rehab sedang antara lain SDN 01 Gondangdia dan SDN 01 Menteng. Kedua sekolah itu hanya mengalami kerusakan pada plafon dan beberapa kayunya lapuk," ujar Sujadiyono, Minggu (5/1).
Untuk perbaikan gedung kategori rusak berat atau sedang, akan dilakukan di 32 sekolah dan 8 bangunan SMP. Dua bangunan menjadi prioritas yakni gedung SMP 76 dan SMP 73. Perbaikan untuk rusak berat dan sedang akan dikerjakan oleh Sudin Dikdas Jakarta Pusat. "Kalau yang rusak berat dan sedang biasanya yang kami perbaiki atap, pintu, jendela, lantai, dan pengecatan," katanya.
Sementara itu, sambungnya, untuk SD ada 32 gedung sekolah yang akan diperbaiki. Namun, untuk skala prioritas pihaknya mendahulukan dua sekolah yakni, SD 01 Menteng dan SD 01 Gondangdia. Pengerjaan bangunan fisik sekolah tersebut dilakukan pada Maret 2014 "Kami pertimbangkan juga dengan anak didik. Karena kasihan kalau sekolah direhab, kan mereka harus direlokasi," ucapnya.
Ditambahkan Sujadiyono, anggaran kategori rusak berat dan sedang itu akan dialokasikan dari APBD DKI Jakarta dengan nilai anggaran bervariasi sebab masing-masing sekolah berbeda jenis pengerjaannya. "Kami ajukan angaran Rp 1 - 1,5 miliar untuk satu sekolah yang masuk kategori rusak berat," tandasnya.
Kepala Sudin Dikdas Jakarta Pusat, Sujadiyono mengatakan, bangunan sekolah yang rusak diantaranya terdiri dari 32 bangunan SD dan 8 SMP. Beberapa SMP yang harus dilakukan rehab total antara lain, SMPN 93 di Jl Gunung Sahari, SMPN 10 di Kemayoran, dan SMPN 8 di Menteng. "Kalau untuk kategori rehab sedang antara lain SDN 01 Gondangdia dan SDN 01 Menteng. Kedua sekolah itu hanya mengalami kerusakan pada plafon dan beberapa kayunya lapuk," ujar Sujadiyono, Minggu (5/1).
Untuk perbaikan gedung kategori rusak berat atau sedang, akan dilakukan di 32 sekolah dan 8 bangunan SMP. Dua bangunan menjadi prioritas yakni gedung SMP 76 dan SMP 73. Perbaikan untuk rusak berat dan sedang akan dikerjakan oleh Sudin Dikdas Jakarta Pusat. "Kalau yang rusak berat dan sedang biasanya yang kami perbaiki atap, pintu, jendela, lantai, dan pengecatan," katanya.
Sementara itu, sambungnya, untuk SD ada 32 gedung sekolah yang akan diperbaiki. Namun, untuk skala prioritas pihaknya mendahulukan dua sekolah yakni, SD 01 Menteng dan SD 01 Gondangdia. Pengerjaan bangunan fisik sekolah tersebut dilakukan pada Maret 2014 "Kami pertimbangkan juga dengan anak didik. Karena kasihan kalau sekolah direhab, kan mereka harus direlokasi," ucapnya.
Ditambahkan Sujadiyono, anggaran kategori rusak berat dan sedang itu akan dialokasikan dari APBD DKI Jakarta dengan nilai anggaran bervariasi sebab masing-masing sekolah berbeda jenis pengerjaannya. "Kami ajukan angaran Rp 1 - 1,5 miliar untuk satu sekolah yang masuk kategori rusak berat," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar