Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menyatakan, kesiapannya membantu PT
Kereta Api Indonesia (KA) untuk menjaga pintu perlintasan kereta api,
khususnya di wilayah ibu kta. Rencananya, ribuan anggota Satpol PP dan
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan diperbantukan menjaga pintu
perlintasan KA.
"Kita punya 7.000 Satpol PP. Tapi yang lebih baik ditempatkan di situ (perlintasan KA) Satpol PP dan Dishub," ujar Jokowi, di Balaikota, Jumat (13/12).
Dikatakan Jokowi, personel Satpol PP dan Dishub DKI memang disiapkan juga untuk membantu petugas kepolisian mengatur lalu lintas, khususnya menjaga pintu perlintasan KA untuk mencegah kecelakaan kereta api dengan kendaraan lainnya.
Sedangkan bagi pengendara yang nekat menerobos pintu perlintasan, Jokowi mengusulkan diterapkan denda maksimal yakni Rp 500 ribu bagi pelanggarnya. Dengan begitu, diharapkan bisa menimbulkan efek jera.
Ditambahkan Jokowi, jika sanksi yang doberikan rendah, hal tersebut tidak akan memberikan efek jera. "Makanya harus ada sanksi tegas dan maksimal biar para pengendara itu kapok," kata Jokowi.
Ke depan jika masyarakat sudah mulai tertib, secara perlahan petugas akan ditarik. Saat ini, menurutnya masih dalam masa transisi. "Mestinya tidak perlu dijaga, kalau masyarakat sudah sadar," tandasnya.
sumber:beritajakarta
"Kita punya 7.000 Satpol PP. Tapi yang lebih baik ditempatkan di situ (perlintasan KA) Satpol PP dan Dishub," ujar Jokowi, di Balaikota, Jumat (13/12).
Dikatakan Jokowi, personel Satpol PP dan Dishub DKI memang disiapkan juga untuk membantu petugas kepolisian mengatur lalu lintas, khususnya menjaga pintu perlintasan KA untuk mencegah kecelakaan kereta api dengan kendaraan lainnya.
Sedangkan bagi pengendara yang nekat menerobos pintu perlintasan, Jokowi mengusulkan diterapkan denda maksimal yakni Rp 500 ribu bagi pelanggarnya. Dengan begitu, diharapkan bisa menimbulkan efek jera.
Ditambahkan Jokowi, jika sanksi yang doberikan rendah, hal tersebut tidak akan memberikan efek jera. "Makanya harus ada sanksi tegas dan maksimal biar para pengendara itu kapok," kata Jokowi.
Ke depan jika masyarakat sudah mulai tertib, secara perlahan petugas akan ditarik. Saat ini, menurutnya masih dalam masa transisi. "Mestinya tidak perlu dijaga, kalau masyarakat sudah sadar," tandasnya.
sumber:beritajakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar