Pembangunan kampung deret di Petogogan, Jakarta Selatan, yang tak kunjung selesai membuat Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, kecewa. Awalnya, pembanguan ditargetkan rampung akhir Februari ini. Namun pantauan di lapangan, bangunan rumah Kampung Deret Petogogan belum mencapai 50 persen.
"Saya sudah sepuluh kali ke sini kenapa belum juga selesai, kapan ini selesainya?" tanya Jokowi, yang didampingi Basuki T Purnama kepada Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Yonathan Pasodung di Petogogan, Jakarta Selatan, Kamis (27/2).
Ia pun meminta kepada Dinas Perumahan agar segera menyelesaikan pembangunan kampung deret tersebut. Pasalnya, sebanyak 123 kepala keluarga juga sudah terlalu lama menunggu. Saat ini sudah ada 160 orang pekerja untuk membangun. "Kalau masalah nambah orang itu urusan dinas di lapangan," ujarnya.
Ia pun menyayangkan molornya pembangunan kampung deret ini. Tapi diharapkan dengan penambahan waktu ini bangunan bisa lebih berkualitas. "Dulu di sini hancur-hancuran, tidak ada saluran. Ini saluran juga kita yang buat sekarang drainase sudah ada. Tapi saya tidak tahu kenapa belum jadi. Lihat saja bangunannya masih begitu," katanya.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, Yonathan Pasodung mengatakan, pekerja bangunan sudah ditambah untuk mempercepat pembangunan. Semula hanya ada 130 pekerja, kemudian ditambah 30 orang lagi. Pihaknya telah mencairkan dana kepada masyarakat sebanyak dua kali atau sebesar 80 persen. Sementara sisanya akan diberikan dalam waktu dekat ini.
"Ini pencairan yang kedua. Nanti yang terakhir 20 persen lagi. Maksimal dana yang diberikan kepada warga yakni sebesar Rp 54 juga per rumah," kata Yonathan.
Dalam kesempatan itu, Jokowi dan Basuki sempat berkeliling melihat bangunan berlantai dua tersebut dengan menaiki tangga darurat yang dibuat oleh pekerja. Bangunan sendiri belum mencapai 50 persen. Karena baru beberapa rumah sudah tertutupi dengan asbes. Tetapi masih banyak rumah yang hanya berdinding, tapi tanpa atap.
Sumber: berita jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar