Jakarta (ANTARA
News) - Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung menggelar Pasar Seni
Jakarta 2013 yang akan berlangsung di Parkir Timur Gelora Bung Karno
selama tiga hari dari tanggal 3 hingga 5 November 2013.
"Pasar Seni Jakarta 2013 ini merupakan wadah kegiatan seni dan bertemunya para seniman, komunitas dan masyarakat untuk saling berinteraksi," kata Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IAITB) Jakarta, Hendry Harmen di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan, digelarnya Pasar Seni Jakarta 2013 agar seni dan budaya Indonesia dapat semakin diapresiasi oleh masyarakat, khususnya warga Jakarta.
"Diharapkan, dengan adanya ajang seni dan budaya tersebut akan membuat warga Jakarta lebih beretika, beradab dan berbudaya," katanya.
Ikatan Alumni ITB Jakarta, tambah dia, berinisiatif untuk menghampiri masyarakat Jakarta melalui acara empat tahun sekali mereka yang dinamakan Pasar Seni.
Dan untuk kali ini mereka merubah sedikit namanya menjadi Pasar Seni Jakarta.
Namun, kali ini Pasar Seni jauh berbeda dibandingkan sebelum-sebelumnya karena didukung oleh nama-nama seniman besar dan juga pemerintah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
Hendry menuturkan, Pasar Seni Jakarta 2013 akan menampilkan berbagai wahana atraksi dan karya seni yang akan dibagi dalam empat zona kehidupan, yaitu zona angin, api, air dan tanah.
Empat zona tersebut menjadi simulasi dari kehidupan masa lalu Jakarta yang dahulu bernama Sunda Kelapa, tempat persinggahan pedagang dari berbagai etnis dan bangsa dunia.
Empat zona unsur kehidupan akan dinikmati oleh pengunjung dipersatukan oleh Zona Antara.
"Di dalamnya akan ditampilkan Kapal Samudera Raksa, kapal kebanggaan yang mengarungi lautan hingga ke Madagaskar dan Pasifik," ungkap Hendry.
Adapun seniman yang akan tampil dalam Pasar Seni Jakarta 2013 di antaranya adalah AD Pirous, Ahdiyat Nur Hartarta, Biranul Anas, Eko Nugroho, Yani Mariani, Heyi Makmun, Titarubi, FX Widayanto, Krisna Murti, Eldwin Pradipta, Heri Dono, Agus Pandega, Eddie Prabandono, Andy Dwi Tjahjono dan Wayan Suklu dan lain sebagainya.
sumber: antara
"Pasar Seni Jakarta 2013 ini merupakan wadah kegiatan seni dan bertemunya para seniman, komunitas dan masyarakat untuk saling berinteraksi," kata Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IAITB) Jakarta, Hendry Harmen di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan, digelarnya Pasar Seni Jakarta 2013 agar seni dan budaya Indonesia dapat semakin diapresiasi oleh masyarakat, khususnya warga Jakarta.
"Diharapkan, dengan adanya ajang seni dan budaya tersebut akan membuat warga Jakarta lebih beretika, beradab dan berbudaya," katanya.
Ikatan Alumni ITB Jakarta, tambah dia, berinisiatif untuk menghampiri masyarakat Jakarta melalui acara empat tahun sekali mereka yang dinamakan Pasar Seni.
Dan untuk kali ini mereka merubah sedikit namanya menjadi Pasar Seni Jakarta.
Namun, kali ini Pasar Seni jauh berbeda dibandingkan sebelum-sebelumnya karena didukung oleh nama-nama seniman besar dan juga pemerintah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
Hendry menuturkan, Pasar Seni Jakarta 2013 akan menampilkan berbagai wahana atraksi dan karya seni yang akan dibagi dalam empat zona kehidupan, yaitu zona angin, api, air dan tanah.
Empat zona tersebut menjadi simulasi dari kehidupan masa lalu Jakarta yang dahulu bernama Sunda Kelapa, tempat persinggahan pedagang dari berbagai etnis dan bangsa dunia.
Empat zona unsur kehidupan akan dinikmati oleh pengunjung dipersatukan oleh Zona Antara.
"Di dalamnya akan ditampilkan Kapal Samudera Raksa, kapal kebanggaan yang mengarungi lautan hingga ke Madagaskar dan Pasifik," ungkap Hendry.
Adapun seniman yang akan tampil dalam Pasar Seni Jakarta 2013 di antaranya adalah AD Pirous, Ahdiyat Nur Hartarta, Biranul Anas, Eko Nugroho, Yani Mariani, Heyi Makmun, Titarubi, FX Widayanto, Krisna Murti, Eldwin Pradipta, Heri Dono, Agus Pandega, Eddie Prabandono, Andy Dwi Tjahjono dan Wayan Suklu dan lain sebagainya.
sumber: antara