Minggu, 24 November 2013
JALAN LAYANG KP MELAYU-TANAH ABANG SELESAI
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengecek langsung pengerjaan
proyek jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang. Pengerjaan proyek tersebut, dalam proses
finising yakni menyambungkan jalan dengan Box Girdar ini menurutnya
tahap yang paling sulit. Karenanya tak bisa sembarangan dikerjakan.. Jokowi juga memastikan pengerjaan
jalan layang tersebut selesai malam ini.
"Nanti malam rampung, jam 23.00 WIB mau ke lapangan. Bareng-bareng lihat waktu tutup terakhir. Jrek, lubang terakhir ditutup," kata Jokowi, di rumah dinas Jalan Taman Suropati 7, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (24/11).
Namun Jokowi belum bisa memastikan kapan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang dioperasikan. Sebab, kata Jokowi, Pemprov DKI saat ini konsentrasi merampungkan proyek tersebut. "Uji cobanya? Rampung dulu. Dulu saya kan dikejar biar rampung," ucapnya. Ditambahkannya, JLNT pada awalnya hanya di perbolehkan kendaraan roda empat atau lebih, sedangkan untuk kendaraan roda dua, akan di pelajari terlebih dahulu.
"Kalau motor nanti dulu, ini untuk mobil dulu," tutupnya.
Saat ini, masih ada pengerjaan JLNT yang belum rampung, yaitu paket Mas Mansyur atau tepat di atas Hotel Le Meridien yang dikerjakan oleh PT Istaka Karya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Manggas Rudy Siahaan menjelaskan pengerjaan paket Mas Mansyur yang belum selesai karena memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Kesulitan itu antara lain kondisi jalan eksisting, yang hanya memberikan ruang kecil bagi lalu lintas alat-alat berat yang digunakan untuk pembangunan JLNT tersebut. "Ruang yang sempit dan tidak bisa dilalui alat-alat berat, menjadi salah satu faktor penyelesaian konstruksi jalan layang ini tidak bisa secepat paket-paket lainnya," kata Manggas.
Untuk mempercepat penyelesaian konstruksi JLNT tersebut, PT Istaka Karya sudah mendatangkan alat penyangga berat dari Taiwan. Alat berat itu dibutuhkan karena kontraktor tidak bisa sembarangan melakukan pengecoran jalan. Sebab, kondisi jalan di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur, termasuk jalan padat kendaraan bermotor, terutama pada jam-jam sibuk. Apabila tidak menggunakan alat berat khusus akan menambah kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut. Pengerjaan dilakukan mulai pukul 22.00 hingga 05.00 WIB setiap hari.
Sekadar diketahui, proyek pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang terdiri atas tiga paket pembangunan, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur. JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang seharusnya rampung 2012 lalu, tetapi hingga saat ini belum juga selesai karena ada beberapa ruas yang masih belum rampung. Gubernur Jokowi dan wakil
"Nanti malam rampung, jam 23.00 WIB mau ke lapangan. Bareng-bareng lihat waktu tutup terakhir. Jrek, lubang terakhir ditutup," kata Jokowi, di rumah dinas Jalan Taman Suropati 7, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (24/11).
Namun Jokowi belum bisa memastikan kapan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang dioperasikan. Sebab, kata Jokowi, Pemprov DKI saat ini konsentrasi merampungkan proyek tersebut. "Uji cobanya? Rampung dulu. Dulu saya kan dikejar biar rampung," ucapnya. Ditambahkannya, JLNT pada awalnya hanya di perbolehkan kendaraan roda empat atau lebih, sedangkan untuk kendaraan roda dua, akan di pelajari terlebih dahulu.
"Kalau motor nanti dulu, ini untuk mobil dulu," tutupnya.
Saat ini, masih ada pengerjaan JLNT yang belum rampung, yaitu paket Mas Mansyur atau tepat di atas Hotel Le Meridien yang dikerjakan oleh PT Istaka Karya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Manggas Rudy Siahaan menjelaskan pengerjaan paket Mas Mansyur yang belum selesai karena memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Kesulitan itu antara lain kondisi jalan eksisting, yang hanya memberikan ruang kecil bagi lalu lintas alat-alat berat yang digunakan untuk pembangunan JLNT tersebut. "Ruang yang sempit dan tidak bisa dilalui alat-alat berat, menjadi salah satu faktor penyelesaian konstruksi jalan layang ini tidak bisa secepat paket-paket lainnya," kata Manggas.
Untuk mempercepat penyelesaian konstruksi JLNT tersebut, PT Istaka Karya sudah mendatangkan alat penyangga berat dari Taiwan. Alat berat itu dibutuhkan karena kontraktor tidak bisa sembarangan melakukan pengecoran jalan. Sebab, kondisi jalan di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur, termasuk jalan padat kendaraan bermotor, terutama pada jam-jam sibuk. Apabila tidak menggunakan alat berat khusus akan menambah kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut. Pengerjaan dilakukan mulai pukul 22.00 hingga 05.00 WIB setiap hari.
Sekadar diketahui, proyek pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang terdiri atas tiga paket pembangunan, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur. JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang seharusnya rampung 2012 lalu, tetapi hingga saat ini belum juga selesai karena ada beberapa ruas yang masih belum rampung. Gubernur Jokowi dan wakil
Langganan:
Postingan (Atom)