Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan basement di
Monumen Nasional (Monas), Jakarta, nantinya tidak hanya difungsikan
sebagai tempat parkir kendaraan bermotor dan penjualan cinderamata saja . Tetapi juga untuk sistem
pertahanan bawah tanah di kawasan Monas, Jakarta Pusat segera
terealisasi. Dijadwalkan pembangunan akan dimulai tahun depan. Selain
itu, juga akan dilakukan pemanfaatan daerah pesisir laut di sekitar
Marunda, Jakarta Utara sebagai tempat meluncurnya kendaraaan TNI jenis
amphibi.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengungkapkan, semua rencana tersebut akan dilakukan mulai tahun depan. Dengan demikian, Jakarta ikut berkontribusi membantu TNI menyediakan lahan untuk pertahanan. "Ini kita akan mulai tahun depan di Monas, akan dibangun basement besar dan lebar, jadi nanti di situ akan berjalan dan digunakan," ujar Jokowi di lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/11).
Ia menyebutkan, ada lahan seluas 200 hektar di kawasan Marunda yang bisa digunakan untuk peluncuran amphibi. "Di Marunda itu luasnya lebih dari 200 hektar, sebagian wilayah pantainya itu juga nanti bisa digunakan untuk meluncurnya amphibi ke laut. Memang, hal-hal tersebut harusnya sudah kita rancang," kata Jokowi.
Jokowi juga mengatakan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin secara resmi sudah berkonsultasi dengannya untuk memfasilitasi alat utama sistem pertahanan Kementerian Pertahanan yang rencananya akan masuk ke Ibu Kota pada September mendatang. Untuk itu, dibutuhkan penyelarasan dengan tata ruang Jakarta sehingga bisa dimasuki oleh berbagai alutsista.
Lebih lanjut ia mengatakan, Kemayoran juga menjadi salah satu lokasi yang bisa dimungkinkan untuk menjadi pendaratan pesawat saat kondisi darurat.
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Budiman mengakui, rencana tersebut telah dibicarakan antara kedua belah pihak. Bahkan, pembicaraan kepada Jokowi telah dilakukan saat ia masih menjabat sebagai Sekjen Kementerian Pertahanan. Lokasi yang menjadi sasaran adalah pusat-pusat strategis, bisa pusat perekonomian, pemerintahan, perindustrian, dan keuangan,
"Oleh sebab itu, Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan sebagainya yang strategis, maka saya berdiskusi dengan beliau, kalau kita punya basement di bangunan, selayaknya basement ini punya penghubung suatu saat bisa digunakan, termasuk saluran air," lanjut Budiman.
Ia pun merekomendasikan ruang bawah tanah Monas yang akan dibangun sebagai lahan parkir dan lokasi berjualan Unit Usaha Mikro (UKM) juga dilengkapi sistem pertahanan darurat. "Gubernur waktu itu respons dan siapkan termasuk rencana beliau yang bagus untuk pertahanan negara," tandasnya.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengungkapkan, semua rencana tersebut akan dilakukan mulai tahun depan. Dengan demikian, Jakarta ikut berkontribusi membantu TNI menyediakan lahan untuk pertahanan. "Ini kita akan mulai tahun depan di Monas, akan dibangun basement besar dan lebar, jadi nanti di situ akan berjalan dan digunakan," ujar Jokowi di lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/11).
Ia menyebutkan, ada lahan seluas 200 hektar di kawasan Marunda yang bisa digunakan untuk peluncuran amphibi. "Di Marunda itu luasnya lebih dari 200 hektar, sebagian wilayah pantainya itu juga nanti bisa digunakan untuk meluncurnya amphibi ke laut. Memang, hal-hal tersebut harusnya sudah kita rancang," kata Jokowi.
Jokowi juga mengatakan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin secara resmi sudah berkonsultasi dengannya untuk memfasilitasi alat utama sistem pertahanan Kementerian Pertahanan yang rencananya akan masuk ke Ibu Kota pada September mendatang. Untuk itu, dibutuhkan penyelarasan dengan tata ruang Jakarta sehingga bisa dimasuki oleh berbagai alutsista.
Lebih lanjut ia mengatakan, Kemayoran juga menjadi salah satu lokasi yang bisa dimungkinkan untuk menjadi pendaratan pesawat saat kondisi darurat.
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Budiman mengakui, rencana tersebut telah dibicarakan antara kedua belah pihak. Bahkan, pembicaraan kepada Jokowi telah dilakukan saat ia masih menjabat sebagai Sekjen Kementerian Pertahanan. Lokasi yang menjadi sasaran adalah pusat-pusat strategis, bisa pusat perekonomian, pemerintahan, perindustrian, dan keuangan,
"Oleh sebab itu, Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan sebagainya yang strategis, maka saya berdiskusi dengan beliau, kalau kita punya basement di bangunan, selayaknya basement ini punya penghubung suatu saat bisa digunakan, termasuk saluran air," lanjut Budiman.
Ia pun merekomendasikan ruang bawah tanah Monas yang akan dibangun sebagai lahan parkir dan lokasi berjualan Unit Usaha Mikro (UKM) juga dilengkapi sistem pertahanan darurat. "Gubernur waktu itu respons dan siapkan termasuk rencana beliau yang bagus untuk pertahanan negara," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar