Penutupan Terminal Lebak Bulus Sudah Final !!!!. Meski penutupan Terminal Bus
Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus urung dilakukan sesuai
jadwal semula yakni pada 7 Januari, namun Pemprov DKI Jakarta menegaskan
tetap akan menutup terminal tersebut. Hal ini dilakukan demi
pembangunan mega proyek Mass Rapid Transit (MRT) agar tidak mungkin
tertunda kembali.
"Meski ditunda tidak akan mengganggu. Karena semuanya sudah sesuai jadwal," ujar Jokowi, Gubernur DKI Jakarta di Balaikota, Selasa (7/1).
Ditegaskan Jokowi, penutupan tetap akan dilakukan karena pembangunan MRT tidak bisa ditunda lagi. Terkait permintaan sejumlah pihak di terminal tersebut yang menginginkan penutupan dilakukan setelah Lebaran tahun ini, ditegaskan Jokowi permintaan itu tidak akan dikabulkan. "Sudah final dan harus ditutup. Pembangunan MRT ini sudah terlambat 25 tahun. Sekali kita mundur, biayanya akan semakin mahal," kata Jokowi.
Mantan Walikota Surakarta ini pun menyayangkan kurang baiknya sosialisasi penutupan Terminal Bus AKAP Lebak Bulus sehingga masih ada sejumlah pihak yang menolak dan belum memahami rencana ini.
Jokowi pun meminta Dinas Perhubungan (Dishub) segera melakukan pertemuan kepada semua pihak seperti, sopir, PO Bus, ormas dan PKL untuk menjelaskan dan menyampaikan rencana ini dengan baik.
Pihaknya, kata Jokowi, belum bisa memastikan kapan penutupan Terminal AKAP Lebak Bulus dilakukan. "Secepatnya. Pokoknya secepatnya dan harus ditutup," ucap Jokowi.
Secara terpisah, Direktur Utama (Dirut) PT MRT, Dono Boestami membenarkan, penundaan penutupan Termina Bus AKAP Lebak Bulus tidak akan mengganggu rencana pembangunan MRT. Sebab, pekerjaannya bisa digeser ke lokasi lain terlebih dahulu, sehingga semua bisa rampung sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Ditambahkan Dono, setelah Terminal Bus AKAP Lebak Bulus ditutup, pihaknya langsung memasang pagar dan perkirakan akan rampung selama enam bulan. "Kita coba siapkan yang lain yang bisa dilakukan. Untuk pasang pagar saja mungkin enam bulan baru selesai. Setelah pagar, lalu peralihan jalur kendaraan," tandasnya.
"Meski ditunda tidak akan mengganggu. Karena semuanya sudah sesuai jadwal," ujar Jokowi, Gubernur DKI Jakarta di Balaikota, Selasa (7/1).
Ditegaskan Jokowi, penutupan tetap akan dilakukan karena pembangunan MRT tidak bisa ditunda lagi. Terkait permintaan sejumlah pihak di terminal tersebut yang menginginkan penutupan dilakukan setelah Lebaran tahun ini, ditegaskan Jokowi permintaan itu tidak akan dikabulkan. "Sudah final dan harus ditutup. Pembangunan MRT ini sudah terlambat 25 tahun. Sekali kita mundur, biayanya akan semakin mahal," kata Jokowi.
Mantan Walikota Surakarta ini pun menyayangkan kurang baiknya sosialisasi penutupan Terminal Bus AKAP Lebak Bulus sehingga masih ada sejumlah pihak yang menolak dan belum memahami rencana ini.
Jokowi pun meminta Dinas Perhubungan (Dishub) segera melakukan pertemuan kepada semua pihak seperti, sopir, PO Bus, ormas dan PKL untuk menjelaskan dan menyampaikan rencana ini dengan baik.
Pihaknya, kata Jokowi, belum bisa memastikan kapan penutupan Terminal AKAP Lebak Bulus dilakukan. "Secepatnya. Pokoknya secepatnya dan harus ditutup," ucap Jokowi.
Secara terpisah, Direktur Utama (Dirut) PT MRT, Dono Boestami membenarkan, penundaan penutupan Termina Bus AKAP Lebak Bulus tidak akan mengganggu rencana pembangunan MRT. Sebab, pekerjaannya bisa digeser ke lokasi lain terlebih dahulu, sehingga semua bisa rampung sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Ditambahkan Dono, setelah Terminal Bus AKAP Lebak Bulus ditutup, pihaknya langsung memasang pagar dan perkirakan akan rampung selama enam bulan. "Kita coba siapkan yang lain yang bisa dilakukan. Untuk pasang pagar saja mungkin enam bulan baru selesai. Setelah pagar, lalu peralihan jalur kendaraan," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar